Fenomena Alam yang berupa Halo atau Matahari dikelililingi pelangi berbentuk cincin warna-warni kini terjadi lagi di Indonesia dan di awal tahun ini terlihat di Kota Jogyakarta sekitar pukul 10.55 WIB, Selasa (4/1). Wargapun tampak antusias melihat fenomena alam ini dan mengabadikannya dengan kamera ataupun ponsel berkamera.
Berdasarkan pantauan KRjogja.com fenomena alam itu terlihat jelas di tengah cuaca cerah dan panas menyengat. Berdasarkan catatan, fenomena ini sering terjadi di beberapa daerah seperti di Padang, Sumatera Barat. Sedangkan, menurut situs staf Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang, halo matahari adalah lingkaran pelangi yang mengelilingi matahari. Halo bisa terjadi jika cuaca mendung atau awan hitam yang berisi air mengelilingi matahari. Maka terjadilah pelangi.
Menurut Wikipedia : Halo (ἅλως; disebut juga nimbus, icebow, atau Gloriole) adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di sekitar Matahari dan Bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Ada berbagai macam halo, tapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus yang dingin yang berada 5–10 km diatas troposfer. Bentuk dan lokasi kristal es menentukan tipe halo apa yang akan terlihat. Cahaya yang dipantulkan pada kristal es dapat terpecah menjadi lebih dari satu warna, sama seperi pada pelangi.
Halo juga kadang-kadang dapat muncul di dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian. Kejadian ini dapat terjadi pada cuaca yang sangat dingin, ketika kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya.
Dan halo ini sebenarnya bukan sesuatu yang jarang terjadi melainkan sering terjadi pada musim hujan dikala siang harinya benar - benar cerah. Fenomena ini jelas tidak berbahaya seperti hal nya Gerhana Matahari, asalkan jika kita melihat langsung Halo ini dengan mata telanjang jangan lebih dari 3 detik.
Sayangnya orang Indonesia masih menganggap hal ini adalah sesuatu yang ada sangkut pautnya terhadap 'pertanda'. Pertanda apakah? Bisa dibilang seperti hal nya pertanda akan terjadi bencana besar. Karena dulu sempat terjadi ada fenomena unik juga di awan sebelum terjadinya gempa besar di Jogja yang berpusat di Bantul. Itu kata mereka, lebih miris lagi bnyak juga warga yang mengkonotasikan bahwa pelangi halo tersebut merupakan 'Mata' dari sesuatu yang 'halus', sebut saja dari alam lain. Dan itu adalah pertanda akan terjadi malapetaka di daerah sekitar Jogja. tapi biarlah mereka mau berasumsi seperti apa, yang penting kita mengerti bahwa itu adalah fenomena alam yang dicptakan oleh Allah SWT.
Sayangnya orang Indonesia masih menganggap hal ini adalah sesuatu yang ada sangkut pautnya terhadap 'pertanda'. Pertanda apakah? Bisa dibilang seperti hal nya pertanda akan terjadi bencana besar. Karena dulu sempat terjadi ada fenomena unik juga di awan sebelum terjadinya gempa besar di Jogja yang berpusat di Bantul. Itu kata mereka, lebih miris lagi bnyak juga warga yang mengkonotasikan bahwa pelangi halo tersebut merupakan 'Mata' dari sesuatu yang 'halus', sebut saja dari alam lain. Dan itu adalah pertanda akan terjadi malapetaka di daerah sekitar Jogja. tapi biarlah mereka mau berasumsi seperti apa, yang penting kita mengerti bahwa itu adalah fenomena alam yang dicptakan oleh Allah SWT.
Kepala Seksi Gempa Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Suharjono menyangkal bahwa fenomena halo menjadi pertanda datangnya gempa bumi.
“Halo itu fenomena alam di atmosfer. Sementara gempa terjadi di bumi. Jadi tidak ada hubungannya"
Lebih lanjut Suharjono mengimbau masyarakat agar tidak mudah termakan dengan isu murahan perihal prediksi akan terjadi gempa. Pasalnya hingga kini belum ada keilmuan dan teknologi yang bisa mendeteksi akan terjadinya gempa.
Ada sedikit pesan Allah SWT dalam QS. Asy-Syams ayat 1 – 10 perihal fenomena tentang Matahari agar kita senantiasa selalu mengingat KeagunganNya :
1. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
2. Demi bulan ketika mengiringinya,
3. Demi siang ketika menampakkannya,
4. Demi malam ketika menutupinya,
5. Demi langit dan (Allah) yang membangunnya,
6. Demi bumi dan (Allah) yang menghamparkannya,
7. Demi jiwa dan (Allah) yang menyempurnakannya,
8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa kefasikan dan ketakwaan,
9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu,
10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya,
2. Demi bulan ketika mengiringinya,
3. Demi siang ketika menampakkannya,
4. Demi malam ketika menutupinya,
5. Demi langit dan (Allah) yang membangunnya,
6. Demi bumi dan (Allah) yang menghamparkannya,
7. Demi jiwa dan (Allah) yang menyempurnakannya,
8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa kefasikan dan ketakwaan,
9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu,
10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya,
Beberapa gambar Fenomena Halo di Jogja yang saya dapatkan dari foto.detik.com dan web penyerta lainnya:
Halo terlihat di Dusun Marangan, Prambanan, Yogyakarta. (Rahmat foto.detik.com) |
Untuk Videonya :
Info ini selain diambil dari web-web yang dsebutkan di atas, saya nukil juga dari pendi-blog.blogspot.com