Ilustrasi eksekusi mati imam samudra |
WikiLeaks akhirnya mulai membocorkan laporan dari kantor perwakilan Amerika Serikat (AS) di Jakarta. Laporan itu menyinggung kemungkinan serangan balasan teroris terkait eksekusi mati atas para pelaku Bom Bali pada 2008 lalu. Nama suatu pusat perbelanjaan di Jakarta Utara disebut-sebut dalam memo itu.
Laporan ini merupakan bagian dari sebuah memo yang dibuat Departemen Luar Negeri AS di Washington DC. Memo itu merangkum laporan harian keamanan diplomatik dari kantor perwakilan diplomatik AS di sejumlah negara, termasuk Indonesia, dari 1-3 November 2008 dan berkatagori rahasia (Secret) dengan nomor referensi 116943.
Pada paragraf 12 dari memo itu memuat laporan Komite Aksi Darurat (Emergency Action Comittee/EAC) Jakarta. "EAC Jakarta bertemu pada 30 Oktober [2008] membicarakan implikasi dari eksekusi atas para pelaku Bom Bali bagi keamanan," demikian tulis rangkuman laporan itu dalam bahasa Inggris, yang dibocorkan WikiLeaks pada 4 Desember 2010.
Laporan itu merujuk pada eksekusi mati atas Imam Samudra, Amrozi, dan Ali Gufron di LP Nusakambangan, 9 November 2008.
Menurut laporan itu, Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa mereka dieksekusi pada pekan pertama November 2008. Namun, menurut laporan itu, muncul rumor di Jakarta bahwa tidak tertutup kemungkinan bakal ada serangan balasan dan demonstrasi oleh mereka yang mendukung para tereksekusi.
Menurut laporan itu, EAC Jakarta tidak mendapatkan informasi yang spesifik atau kredibel mengenai rencana serangan-serangan itu. "Salah satu laporan menyebut kemungkinan serangan pengebom bunuh diri atas sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta, terutama mal Kelapa Gading di bagian utara Jakarta, namun tidak ada informasi detail," tulis memo dari Washington itu.
Namun, EAC Jakarta menilai bahwa serangan teroris atas AS atau kepentingan Barat lain terkait dengan serangan balasan atas eksekusi mati itu berpotensi rendah. Memo itu juga merangkum laporan EAC dari kantor perwakilan diplomatik AS di negara-negara lain.
Sejak mulai diunggah ke domain publik pada 28 November 2010 hingga Minggu pagi, 5 Desember 2010, rentetan bocoran informasi dari WikiLeaks itu belum mengungkapkan laporan khusus dari Kedutaan Besar AS di Jakarta. WikiLeaks, menurut indeks yang dimuat harian The Guardian, memiliki 3.059 laporan dari Kedubes AS di Jakarta dari November 1990 hingga Februari 2010.
WikiLeaks sendiri mengklaim memiliki 251.287 bocoran memo diplomatik AS dan hingga kini baru mengunggah 821 dokumen.
Info ini didapat dari VIVAnews