Setelah sukses diterima jadi anggota baru di UNESCO kini otoritas Palestina tengah berupaya untuk menjadi anggota di 16 badan
bentukan PBB.
Menurut harian The Jerusalem Post hari ini,
dengan mengutip seorang pejabat Palestina di Ramallah, target berikut
mereka adalah menjadi anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pejabat
yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa Menteri Kesehatan
Palestina tengah bersiap mengajukan permohonan resmi yang akan
disampaikan ke WHO akhir November ini.
Utusan Palestina untuk
PBB di Jenewa, Ibrahim Khraisheh, Selasa kemarin juga mengungkapkan
bahwa pemerintahnya kini membidik badan-badan PBB lain untuk menjadi
anggota baru. Khraisheh tidak menyebutkan secara rinci, namun menyatakan
ada 16 organisasi yang masuk dalam daftar bidikan Palestina.
Diterimanya
Palestina jadi anggota UNESCO dianggap sebagai kemenangan diplomasi
bagi mereka setelah terus berupaya mendapat pengakuan internasional
sebagai negara merdeka dan berdaulat. Sebaliknya, AS khawatir bahwa
Palestina bisa mengulangi keberhasilan serupa di organisasi-organisasi
PBB lain.
Menurut harian Los Angeles Times, Palestina
tengah berupaya menjadi anggota di organisasi-organisasi internasional
lainnya, sebut saja Badan Energi Atom Internasional, Organisasi
Penerbangan Sipil Internasional, hingga Organisasi Perdagangan Dunia dan
Mahkamah Kriminal Internasional.
Pejabat AS juga melobi sejumlah
perusahaan besar Amerika terkait kabar bahwa Palestina pun akan
mengajukan keanggotaan di Organisasi PBB Bidang Properti Intelektual
(WIPO). Berbasis di Jenewa, WIPO menangani perlindungan hak atas
kekayaan intelektual, mulai dari karya lagu, merek obat hingga inovasi
teknologi.
"Kami melihat potensi masalah yang cukup serius bila
langkah [UNESCO] ini terulang di organisasi-organisasi PBB lain," kata
Victoria Nuland, juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Sumber : VIVAnews