Seorang wanita Palestina
berjalan melewati baliho yang bertuliskan 'Terima Kasih Iran' di Kota Gaza,
Palestina, Selasa (27/11)
|
Aksi itu dilakukan beberapa hari setelah para pejuang Palestina berhasil mencapai kemenangan dalam melawan agresi brutal Israel.
Pejabat Tel Aviv dan Gaza
menyatakan dukungan penuh Iran termasuk salah satu faktor kemenangan pejuang
Palestina melawan Zionis.
''Di plakat-plakat yang mereka pasang itu, warga Gaza mengucapkan terima kasih kepada Iran dalam bahasa Persia, Arab, Inggris dan Ibrani,'' tulis situs Irib.
''Di plakat-plakat yang mereka pasang itu, warga Gaza mengucapkan terima kasih kepada Iran dalam bahasa Persia, Arab, Inggris dan Ibrani,'' tulis situs Irib.
Poster-poster lain yang
tersebar di Gaza juga menggambarkan rudal Fajr-5 Iran. Rudal yang digunakan
untuk pertama kalinya dengan menargetkan Yerusalem dan Tel Aviv.
Seorang pejabat senior Jihad Islam Palestina, Khader Habib, mengatakan hal itu wajar saja untuk menunjukkan rasa syukur atas peran Iran dalam membela bangsa Palestina.
"Roket-roket Iran menyerang Tel Aviv. Mereka juga sampai ke Yerusalem,'' katanya kepada Reuters seperti dikutip Irib. ''Oleh karena itu, tugas kita untuk berterima kasih kepada mereka yang telah membantu orang-orang kami.'' [1]
Bila Israel menyerang Iran, Hamas akan menyerang Israel
Seorang pejabat senior Jihad Islam Palestina, Khader Habib, mengatakan hal itu wajar saja untuk menunjukkan rasa syukur atas peran Iran dalam membela bangsa Palestina.
"Roket-roket Iran menyerang Tel Aviv. Mereka juga sampai ke Yerusalem,'' katanya kepada Reuters seperti dikutip Irib. ''Oleh karena itu, tugas kita untuk berterima kasih kepada mereka yang telah membantu orang-orang kami.'' [1]
Bila Israel menyerang Iran, Hamas akan menyerang Israel
Hamas dan Israel kembali membahas kelanjutan gencatan senjata secara tidak
langsung. Hamas pun menegaskan, bia Israel menyerang Iran, Hamas tak sungkan
untuk meluncurkan roket ke Negeri Yahudi itu.
Salah seorang pejabat Hamas Abu Marzuk mengatakan, Hamas akan tetap mencari
cara untuk mempersenjatai diri meski Israel menyepakati gencatan senjata itu.
Marzuk menegaskan kembali, bila Israel menyerang Iran, Hamas akan menyerang
Israel dengan roketnya.
Menurut Marzuk, proses negosiasi gencatan itu menjadi upaya diplomasi ronde
kedua. Dalam sesi itu, tuntutan Hamas mengenai pencabutan blokade Gaza akan
dibahas. Hamas mengingatkan pula bahwa, bila proses negosiasi tak kunjung
selesai, gencatan senjata akan rusak. Demikian, seperti diberitakan The
Independent, Selasa (27/11/2012).
Untuk saat ini, gencatan senjata itu sudah membuahkan hasil yang cukup baik
bagi warga Gaza, khususnya yang berprofesi sebagai nelayan. Israel melonggarkan
blokade Gaza dan para nelayan Gaza sudah bisa melaut di jarak yang lebih jauh.
Selain nelayan, para petani Gaza juga mendapatkan keuntungan dari
terjadinya kesepakatan gencatan senjata. Saat ini mereka diperbolehkan untuk
mengolah lahan yang berada di dekat perbatasan Gaza-Israel yang sebelumnya
merupakan wilayah yang terlarang.
Walaupun beberapa pelonggaran blokade sudah disetujui Israel. Negeri Yahudi
itu belum sepakat membuka penuh perbatasan Gaza untuk aktivitas perdagangan.
Israel khawatir hal tersebut dimanfaatkan oleh Hamas untuk memasukkan
persenjataan.
Israel selalu berkomitmen untuk mencegah masuknya senjata-senjata ke Jalur
Gaza. Namun Hamas yakin, tidak ada satupun negara yang bisa menghentikan
distribusi senjata ke Gaza, meski negara itu adalah Mesir.
"Tidak ada yang bisa dilakukan. Senjata akan masuk ke Gaza meski ada
larangan," ujar Marzuk.
Sejauh ini, Iran memang dipandang sebagai pemasok senjata di ke Gaza. Namun
Iran sebelumnya menjelaskan bahwa mereka hanya memberikan teknologi ke kelompok
bersenjata Gaza agar mereka sanggup membangun senjata untuk membela diri.
Sejumlah petinggi Hamas juga sempat berseteru dengan Iran mengenai isu
Suriah. Marzuk turut mengkritisi sikap Iran terhadap rezim Suriah. Namun
perseteruan itu bukanlah masalah besar, hubungan Iran dan Hamas tetap kuat. [2]