Bahasa tubuh
Mata, katanya, bisa menjadi sumber informasi, karena pembohong mencoba untuk menghindari sebanyak mungkin kontak mata dengan korbannya.
Selanjutnya, gerakan jari dan tangan bisa juga dipakai sebagai acuan. Menurut Pak Paul, tanpa sadar sang pembohong seringkali menyentuh muka, wilayah tenggorokan dan mulutnya sendiri, dan terkadang juga menggaruk-garuk hidung atau belakang telinga. Meskipun enggak gatel.
Salah tingkah
Lainnya adalah soal kontradiksi kondisi emosi si pembohong atau singkatnya SALTING! Salah Tingkah. Biasanya ungkapan emosi dan tingkah laku dari sang pembohong, tidak lazim. Atau tidak nyambung dengan emosi. Misalnya saja dari mulutnya terlontar kata-kata manis tapi di saat yang sama raut mukanya terlihat kemarahan atau tegang. Selain itu ekspresi mulut penipu terlihat terbatas dan kaku.
Hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah interaksi dan reaksinya. Orang yang merasa salah (dan menutupi kebohongan) cenderung bersikap defensif atau pasang jurus membela diri. Belum-belum dia sudah merasa akan diserbu. Pembohong biasanya merasa enggak nyaman berhadapan dengan orang yang dibohonginya. Posisi tubuhnya juga cenderung menyampingi lawan bicaranya. Ditambah lagi, tanpa sadar dia terkadang meletakkan barang atau apapun juga di antara kamu dan dia. Secara tidak sadar itu semacam cara memberi pembatas atau benteng.
Monoton dan datar
Dia yang nyikat Browniesmu akan berkelit dan jawab, " Enggak...aku enggak ngambil Brownies dari lemari kamu." Dan ketika ditanyai sesuatu, biasanya si pembohong akan berusaha menjelaskan jawabannya sampai sedetil-detilnya untuk meyakinkan kamu.
Kata Paul Ekman, nada suara si pembohong juga seringkali monoton dan datar, serta jawabannya terdengar seperti dumelan pelan.
Taktik memergoki
Nah itulah kurang lebih aspek-aspek yang bisa kamu perhatikan untuk mengetahui apakah seseorang berbohong atau tidak, yang ditulis DR. Paul Ekman. Sebagai penutupnya Pak Paul juga berpesan " Pada umumnya kita ada pilihan dalam hidup, kalau kita memilih untuk curiga terus dalam hidup mungkin hidup kita tidak akan teralu menyenangkan tapi kita tidak akan sering dibohongi. Atau kita bisa hidup dengan percaya ke sekeliling dan biasanya hidup akan lebih menyenangkan, tapi kadang kita harus mengalami kekecewaan karena mengetahui kita telah dibohongi".
Kalangan yang kemungkinan bisa kamu percaya adalah keluarga dan teman. Lebih baik kamu percaya mereka daripada mencari-cari kebohongan terus-menerus.
Nah friends, itulah tips-tips untuk mengenali orang yang berbohong. Tentunya kita harus melatih diri untuk peka terhadap semua aspek-aspek di atas. Tapi ada juga orang-orang yang tidak mempan dengan jurus DR. Paul tadi, kalau pembohongnya sudah profesional dan memang kronis. Jadi selamat mencoba aja dan semoga sukses.
Info dari berbagai sumber