Setelah empat tahun sempat terkungkung dari layanan media sosial, beberapa rakyat Iran kini dikabarkan sudah dapat mengakses kembali layanan Twitter dan Facebook.
Menurut laporan Washington Post, situs jejaring sosial Facebook dan Twitter ini sebelumnya diblokir sejak tahun 2009. Layanan itu sempat tidak bisa diakses sejak Presiden Mahmoud Ahmadinejad kembali terpilih.
Di bawah pemerintahan Ahmadinejad, akses terhadap kedua layanan itu sangat dibatasi. Kala itu pemerintah Iran berusaha memperketat kontrol akses internet dan sejumlah situs populer guna mencegah adanya gelombang protes ke pemerintah.
Tapi sekarang, di bawah kepemimpinan presiden Iran yang baru yaitu ulama moderat Hassan Rowhani, batasan itu sepertinya mulai dilonggarkan. Dalam beberapa hari terakhir ini misalnya, Rowhani terlihat men-tweet salam Rosh Hashana kepada orang Yahudi.
"Di Teheran, pelanggan beberapa ISP melaporkan bahwa mereka bisa mengakses situs tersebut tanpa gangguan," tulis Washington Post lagi yang dikutip Selasa (17/9/2013).
"God has freed Facebook!," demikian bunyi update status di salah satu halaman pengguna Facebook sebagai pesan ekspresi senang karena situs tersebut bisa diakses.
Namun masih ada pula yang belum bisa mengakses Facebook dan Twitter dan diarahkan ke sebuah halaman berisi pesan bahwa situs yang mereka akses telah diblokir.
Dibukanya kembali akses kedua layanan itu memang tidak diumumkan, sehingga tidak diketahui apakah pemblokiran ini sudah dibuka secara permanen, atau nantinya akan segera kembali ke status quo.
Pada bulan Januari lalu, pemerintah Iran pernah mengatakan telah mengembangkan teknologi yang memungkinkan mereka untuk memberikan askes ke jejaring sosial secara terbatas kepada warganya.