Seperti
halnya Segitiga Bermuda, area 51 adalah salah satu tempat paling
misterius di muka Bumi. Banyak teori konspirasi beredar soal lokasi
pangkalan militer rahasia AS di Nevada itu. Ada yang menduga area 51
adalah lokasi perakitan UFO yang jatuh, tempat penelitian alien yang
tertangkap. Ada juga yang mengira lokasi itu adalah tempat pengujian
senjata rahasia AS, termasuk senjata pengendali cuaca, juga penelitian
mesin penjelajah waktu. Bahkan, ada yang menduga area 51 adalah markas
organisasi rahasia, Majestic 12, yang bercita-cita mendirikan
pemerintahan tunggal di dunia. Ada apa sebenarnya di Area 51? Seorang
penduduk Tampa sekaligus mantan pegawai Angkatan Udara, Lewis Nelson
menceritakan pengalamannya.
Suatu hari di Bulan Februari 1957, Lewis Nelson tidak tahu di mana ia akan pergi ketika seorang kolonel menyuruhnya naik pesawat C-47. Seteleh melintasi Sierra Nevada, Nelson mengaku tak melihat apa-apa kecuali gurun. Pesawat lalu mendarat di lapangan persegi berukuran 60 mil di sebuah bekas lokasi pengujian bom atom. Lokasi itulah yang kemudian dikenal sebagai Area 51 -- lokasi rahasia yang hingga saat tidak diakui keberadaannya oleh lembaga intelijen AS, CIA. Nelson yang kini berusia 82 tahun menertawakan anggapan bahwa Area 51 adalah lokasi perakitan pesawat luar angkasa.
Nelson menceritakan Area 51 yang pernah disaksikannya. Ada landasan pacu yang mungkin terbesar di seluruh dunia. Ada juga hanggar, toko mesin, barisan bangunan sempit. Ada juga barak, dengan fasilitas dua tempat tidur tingkat untuk empat orang. Hari berikutnya, seorang pria membawanya masuk ke dalam hanggar. Di sana ada benda yang mencengangkan. "Dunia macam apa ini?," cerita Nelson. Dia mengaku takjub ketika melihat pesawat aneh dengan ukuran super besar. Dari rekannya, Nelson akhirnya mengetahui, pesawat yang membuatnya kaget dan tercengang disebut U-2. Nelson mengaku saat itu dia tak bisa menceritakan pengalamannya, bahkan pada istrinya sendiri.
"Itu adalah rahasia yang sama sekali tak bisa dibicarakan," kata dia, Proyek 'Dragonlady' yang dilakukan di sana, memiliki pengamanan lebih ketat dibandingkan dengan Proyek Manhattan, proyek rahasia lainnya. Pengendara U-2 disebut pengemudi atau driver, bukan pilot. Tugas Nelson adalah membantu pengemudi memakai pakaian dan bersiap. Prosesnya sangat rumit. Para driver harus mengenakan stelan khusus yang sangat ketat. Mereka juga harus mengenakan pakaian panjang, mirip dalaman, di bagian luar. Kemudian, memasuki ruangan untuk memperoleh oksigen murni selama 90 menit untuk mengeluarkan karbon dioksida. Ketika terhubung ke sistem U-2 mereka bernafas melalui tabung oksigen.
Dari yang dia pelajari, U-2 adalah pesawat terbang tinggi untuk misi pengintaian. Tugasnya, mengambil gambar di atas wilayah musuh saat itu, Uni Soviet. Tapi misi U-2 bukan hanya itu. Karena bisa terbang begitu tinggi - sekitar 60.000 kaki - U-2 digunakan untuk menguji tingkat radiasi dari tes nuklir. Nelson menghabiskan masa tiga tahun kerjanya di Area 51. Sementara, program U-2 berakhir setelah pengemudinya ditembak jatuh Uni Soviet. Sebagai orang yang pernah bekerja di Area 51, banyak pertanyaan yang dialamatkan pada Nelson. Topiknya, sebagian besar soal UFO. "Apa yang dikira UFO mungkin cahaya dari pesawat U-2." kata dia. Menurut dia, tak penting untuk mempertanyakan ada apa sebenarnya di Area 51. "Sudahlah, biarkan Area 51 atau pangkalan rahasia apapun bekerja dengan tenang. Biarkan Paman Sam [Amerika Serikat] mengerjakan sesuatu yang rahasia, untuk menjauhkan kita dari masalah."
Lain halnya dengan kisah James Janowski. Pada tahun 1966, insinyur muda Honeywell pabrik pesawat tempur itu baru saja menikah. Dia membutuhkan tambahan dollar. "Honeywell mencari "orang-orang gila" yang mau pindah ke Kalifornia dan menghabiskan waktu berminggu-minggu di sebuah bagian tak dikenal di Nevada, meninggalkan istri dan keluarga di rumah," kata Janowski yang saat ini berusia 70 tahun. Janowski tidak tahu apa pekerjaan dan di mana dia akan bekerja. Tapi, dia mengambil kesempatan itu. "Setelah kami lolos seleksi program ini, kami dibawa dan diberi tahu bahwa kami bekerja untuk A-12. Lalu aku bertanya, apa itu A-12."
A-12 yang dijuluki 'Archangel' atau 'malaikat' bisa terbang tinggi lebih dari 85.000 kaki. Pesawat itu dirancang untuk menggantikan U-2. Kamera-nya sangat sensitif. "A-12 bisa menghitung bulu dagu anda dari ketinggian 100.000 kaki," kata Janowski. "Melihat pesawat ini lepas landas dan terbang seperti sesuatu yang tak nyata," kata dia. Sistem navigasi A-12 dirancang oleh Honeywell. Tugas Janowski sebagai insinyur adalah memelihara sistem yang saat itu paling akurat di dunia. Menurut Janowski, masa hampir tiga tahun di Area 51 adalah puncak karirnya sebagai insinyur. "Bayangkan, Anda bekerja di ruangan khusus dan mengerjakan pesawat khusus yang tak pernah diketahui keberadaannya di dunia."
Ditambahkan dia, Area 51 sendiri jauh dari kesan mewah. Orang-orang tinggal dan bekerja di barak Angkatan Laut tua yang dindingnya berlubang. "Sangat primitif," katanya. Tapi ada servis di Area 51 yang tak terlupakan, makanannya sangat baik. "Makanan terbaik yang pernah saya makan," kata Janowski. Dia lalu mempelajari pengendali dari Area 51 adalah CIA. Bagaimana dengan isu UFO? Menurut Janowski mungkin orang salah mengira. Pesawat intel dikira UFO. "Orang yang melihat U-2 atau A-12 dalam penerbangannya, sering mengira itu piring terbang," kata dia. A-12, khususnya sering dikira pesawat luar angkasa. "Apalagi ketika A-12 terbang di malam hari, itu seperti benda teraneh dan pemandangan paling menakjubkan yang dilihat manusia.
Janowski mengaku menikmati isu pop soal UFO yang berkaitan dengan Area 51. Demikian juga ketika Film "Independence Day" menyajikan gambar ada pesawat alien yang disimpan rapat di hanggar bawah tanah Area 51. "Hanggar dalam film itu seperti hanggar mekanik para insinyur. Sialan! aku tak pernah masuk ke hanggar itu. Mungkin hanggar itu memang ada di bawah tanah, aku tak pernah tahu," kata dia. Sama halnya dengan Nelson dan Janowski, mantan penjaga keamanan Area 51, Alva McMillion juga membantah ada UFO di Area 51. Dia mengaku berjam-jam patroli di Area 51 dengan anjingnya, Caesar. McMilion mengaku tidak pernah melihat seorangpun alien berupa laki-laki hijau kecil, piring terbang atau apa pun dari planet lain. Mungkin yang dikira sebagai mahluk luar angkasa adalah para penerbang yang memakai helm dan pakaian berwarna perak.
Suatu hari di Bulan Februari 1957, Lewis Nelson tidak tahu di mana ia akan pergi ketika seorang kolonel menyuruhnya naik pesawat C-47. Seteleh melintasi Sierra Nevada, Nelson mengaku tak melihat apa-apa kecuali gurun. Pesawat lalu mendarat di lapangan persegi berukuran 60 mil di sebuah bekas lokasi pengujian bom atom. Lokasi itulah yang kemudian dikenal sebagai Area 51 -- lokasi rahasia yang hingga saat tidak diakui keberadaannya oleh lembaga intelijen AS, CIA. Nelson yang kini berusia 82 tahun menertawakan anggapan bahwa Area 51 adalah lokasi perakitan pesawat luar angkasa.
Nelson menceritakan Area 51 yang pernah disaksikannya. Ada landasan pacu yang mungkin terbesar di seluruh dunia. Ada juga hanggar, toko mesin, barisan bangunan sempit. Ada juga barak, dengan fasilitas dua tempat tidur tingkat untuk empat orang. Hari berikutnya, seorang pria membawanya masuk ke dalam hanggar. Di sana ada benda yang mencengangkan. "Dunia macam apa ini?," cerita Nelson. Dia mengaku takjub ketika melihat pesawat aneh dengan ukuran super besar. Dari rekannya, Nelson akhirnya mengetahui, pesawat yang membuatnya kaget dan tercengang disebut U-2. Nelson mengaku saat itu dia tak bisa menceritakan pengalamannya, bahkan pada istrinya sendiri.
"Itu adalah rahasia yang sama sekali tak bisa dibicarakan," kata dia, Proyek 'Dragonlady' yang dilakukan di sana, memiliki pengamanan lebih ketat dibandingkan dengan Proyek Manhattan, proyek rahasia lainnya. Pengendara U-2 disebut pengemudi atau driver, bukan pilot. Tugas Nelson adalah membantu pengemudi memakai pakaian dan bersiap. Prosesnya sangat rumit. Para driver harus mengenakan stelan khusus yang sangat ketat. Mereka juga harus mengenakan pakaian panjang, mirip dalaman, di bagian luar. Kemudian, memasuki ruangan untuk memperoleh oksigen murni selama 90 menit untuk mengeluarkan karbon dioksida. Ketika terhubung ke sistem U-2 mereka bernafas melalui tabung oksigen.
Dari yang dia pelajari, U-2 adalah pesawat terbang tinggi untuk misi pengintaian. Tugasnya, mengambil gambar di atas wilayah musuh saat itu, Uni Soviet. Tapi misi U-2 bukan hanya itu. Karena bisa terbang begitu tinggi - sekitar 60.000 kaki - U-2 digunakan untuk menguji tingkat radiasi dari tes nuklir. Nelson menghabiskan masa tiga tahun kerjanya di Area 51. Sementara, program U-2 berakhir setelah pengemudinya ditembak jatuh Uni Soviet. Sebagai orang yang pernah bekerja di Area 51, banyak pertanyaan yang dialamatkan pada Nelson. Topiknya, sebagian besar soal UFO. "Apa yang dikira UFO mungkin cahaya dari pesawat U-2." kata dia. Menurut dia, tak penting untuk mempertanyakan ada apa sebenarnya di Area 51. "Sudahlah, biarkan Area 51 atau pangkalan rahasia apapun bekerja dengan tenang. Biarkan Paman Sam [Amerika Serikat] mengerjakan sesuatu yang rahasia, untuk menjauhkan kita dari masalah."
Lain halnya dengan kisah James Janowski. Pada tahun 1966, insinyur muda Honeywell pabrik pesawat tempur itu baru saja menikah. Dia membutuhkan tambahan dollar. "Honeywell mencari "orang-orang gila" yang mau pindah ke Kalifornia dan menghabiskan waktu berminggu-minggu di sebuah bagian tak dikenal di Nevada, meninggalkan istri dan keluarga di rumah," kata Janowski yang saat ini berusia 70 tahun. Janowski tidak tahu apa pekerjaan dan di mana dia akan bekerja. Tapi, dia mengambil kesempatan itu. "Setelah kami lolos seleksi program ini, kami dibawa dan diberi tahu bahwa kami bekerja untuk A-12. Lalu aku bertanya, apa itu A-12."
A-12 yang dijuluki 'Archangel' atau 'malaikat' bisa terbang tinggi lebih dari 85.000 kaki. Pesawat itu dirancang untuk menggantikan U-2. Kamera-nya sangat sensitif. "A-12 bisa menghitung bulu dagu anda dari ketinggian 100.000 kaki," kata Janowski. "Melihat pesawat ini lepas landas dan terbang seperti sesuatu yang tak nyata," kata dia. Sistem navigasi A-12 dirancang oleh Honeywell. Tugas Janowski sebagai insinyur adalah memelihara sistem yang saat itu paling akurat di dunia. Menurut Janowski, masa hampir tiga tahun di Area 51 adalah puncak karirnya sebagai insinyur. "Bayangkan, Anda bekerja di ruangan khusus dan mengerjakan pesawat khusus yang tak pernah diketahui keberadaannya di dunia."
Ditambahkan dia, Area 51 sendiri jauh dari kesan mewah. Orang-orang tinggal dan bekerja di barak Angkatan Laut tua yang dindingnya berlubang. "Sangat primitif," katanya. Tapi ada servis di Area 51 yang tak terlupakan, makanannya sangat baik. "Makanan terbaik yang pernah saya makan," kata Janowski. Dia lalu mempelajari pengendali dari Area 51 adalah CIA. Bagaimana dengan isu UFO? Menurut Janowski mungkin orang salah mengira. Pesawat intel dikira UFO. "Orang yang melihat U-2 atau A-12 dalam penerbangannya, sering mengira itu piring terbang," kata dia. A-12, khususnya sering dikira pesawat luar angkasa. "Apalagi ketika A-12 terbang di malam hari, itu seperti benda teraneh dan pemandangan paling menakjubkan yang dilihat manusia.
Janowski mengaku menikmati isu pop soal UFO yang berkaitan dengan Area 51. Demikian juga ketika Film "Independence Day" menyajikan gambar ada pesawat alien yang disimpan rapat di hanggar bawah tanah Area 51. "Hanggar dalam film itu seperti hanggar mekanik para insinyur. Sialan! aku tak pernah masuk ke hanggar itu. Mungkin hanggar itu memang ada di bawah tanah, aku tak pernah tahu," kata dia. Sama halnya dengan Nelson dan Janowski, mantan penjaga keamanan Area 51, Alva McMillion juga membantah ada UFO di Area 51. Dia mengaku berjam-jam patroli di Area 51 dengan anjingnya, Caesar. McMilion mengaku tidak pernah melihat seorangpun alien berupa laki-laki hijau kecil, piring terbang atau apa pun dari planet lain. Mungkin yang dikira sebagai mahluk luar angkasa adalah para penerbang yang memakai helm dan pakaian berwarna perak.