"Kami di sini untuk menurunkan sebuah rezim korup dan tirani," kata Najib Ghanem, anggota parlemen dari partai Al-Islah Islam yang dimiliki oleh aliansi Forum umum dari partai oposisi, seperti dikutip dari situs AFP, Jumat (4/2/2011).
Aksi tersebut digelar sehari setelah Presiden Ali berjanji akan lengser dari tahtanya pada 2013 mendatang. Namun hal tersebut rupanya tidak dikehendaki oleh para pendukung demokrasi di Yaman.
Yemeni President Ali Abdullah Saleh addresses an emergency session of parliament and the consultative council in the capital Sanaa on February 2, 2011 (AFP/Getty Images)
Aksi anti pemerintahan ini diawali dengan longmarch dari Universitas Sanaa menuju pusat kota, Kamis (3/2).
"Pemberontakan keadilan mulai di Tunisia. Itu berlanjut sampai sekarang di Mesir, dan Yaman besok akan bebas dari ketidakadilan," ujar para anti pemerintah lewat pengeras suara.
Demonstran Pro-Ali juga keluar dengan jumlah puluhan ribu orang. Mereka juga menyerukan dukungannya kepada presiden berkuasa dan menunding para demontran anti pemerintah sebagai para pengacau.
Demonstrasi Pro Pemerintah |
"Kami dengan Ali Abdullah Saleh Kami dengan Yaman. Pihak oposisi ingin menghancurkan Yaman. Dan tidak untuk kehancuran, tidak untuk hasutan,"ujar para pro pemerintah lewat spanduk yang dibawanya.
Info ini didapat dari detik.com dan AFP