Presiden Venezuela yang mendukung kebebasan Palestina Hugo Chavez meninggal dunia pada Selasa sore (5/3) waktu setempat di rumah sakit ibu kota Negara tersebut.
Menurut kantor informasi Latin, Prensa Latina, Informasi disiarkan melalui TV nasional oleh Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro, di mana dia menyerukan rakyat untuk tenang, bersatu dan menunggu kabar selanjutnya terkait upacara pemakaman Chavez.
"Kami telah menerima berita yang paling sulit dan tragis. Presiden Hugo Chavez meninggal hari ini pukul 4:25 sore," kata Maduro di televisi negara, dengan suara tertahan karena berduka. "Ini adalah saat rasa sakit yang mendalam," katanya, dikutip ABC News.
Maduro mengatakan AS berada dibalik usaha pembunuhan Chavez, meskipun laki-laki yang berusia 58 tahun tersebut meninggal setelah bergelut dua tahun dengan kankernya.
Pemimpin militer Venezuela juga tampil langsung di televisi negara membuktikan kecintaan mereka kepada Chavez dengan mengumumkan tentara dan polisi sedang dikerahkan di jalan-jalan.
Pendukung Chavez turun ke jalan, menyanyikan slogan mendukung mantan pemimpin mereka. Chavez rencananya dimakamkan pada Jum’at (waktu setempat) dengan waktu berkabung nasional seminggu setelah kematian diumumkan.
Presiden-presiden Latin pun, termasuk Presiden Peru Ollanta Humala, Presiden Panama Ricardo Martinelli, dan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto menyatakan kesedihan yang mendalam atas kematian kepala Negara Venezuela tersebut.
Semasa hidup, Chavez mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Aksi-aksi kebrutalan Israel di Palestina selalu dikutuknya. Terlebih serangan delapan hari Israel di Kota Gaza pada November 2012, Chavez mengutuk serangan itu dengan menyebutnya sebagai tindakan “biadab” dan “barbarian”.
Venezuela merupakan salah satu negara Amerika Latin yang mendukung kemerdekaan penuh bagi Palestina. 17 September 2011, Chavez mengirim surat ke Sekjend PBB, Ban Ki-Moon, mengenai dukungan Venezuela untuk kemerdekaan Palestina.
Sumber : http://mirajnews.com/id/amerika/2781-hugo-chavez-presiden-pro-palestina-meninggal-dunia.html