65. Osama bin Patsy [page 371]
Pernyataan dari para pejabat pemerintah luar negeri ini, bahwa serangan 9-11 merupakan pekerjaan dinas intelijen negara, termasuk Mossad, membuat para konspirator yang berada di belakang peristiwa itu merasa khawatir. Mereka tak bisa membiarkan kabar yang menyeruak kepada masyarakat umum bahwa Israel adalah dalang serangan tersebut. Mereka memutuskan untuk segera mengungkit sebuah video palsu guna mengembalikan fokus perhatian kepada boneka mereka, Osama bin Laden. Video tersebut menggambarkan seseorang yang memerankan Osama bin Laden dan sedang mengakui bahwa dirinya mendalangi 9-11.
Gambar sebelah kanan adalah gambar seseorang yang diidentifikasi sebagai Osama bin Laden dalam rekaman “smoking gun”[950] yang dikeluarkan oleh pemerintah AS yang diduga memperlihatkan Osama bin Laden sedang mengakui mendalangi serangan 9-11. Rekaman itu dirilis ke publik pada 13 Desember 2001, tepat waktu untuk menangkis klaim-klaim para pejabat negara luar bahwa 9-11 merupakan serangan yang dimainkan oleh Israel untuk melibatkan AS dalam memperkuat hegemoni Israel di Timur Tengah.
Gambar sebelah kiri adalah Osama bin Laden yang asli. Perhatikanlah perbedaan pada hidung dan telinganya! Sudah jelas bahwa mereka adalah dua orang yang berbeda. Presiden Bush mengucapkan kalimat berikut untuk mempertahankan video tersebut: “Orang-orang yang berpendapat bahwa video ini lelucon atau palsu sesungguhnya mengharapkan kebaikan untuk seorang pria jahat. Ini adalah gambar Osama bin Laden, tanpa editing. Ini adalah…Osama bin Laden yang membunuh orang banyak. Ia adalah orang yang menyebabkan orang-orang tak bersalah tewas.” Apakah Anda mempercayai mata Anda sendiri, atau lebih mempercayai George W. Bush?
Senator AS, Ron Wyden, setelah menonton video rekaman tersebut, membuat pernyataan publik bahwa dirinya berharap video itu dapat menyingkirkan kecurigaan masyarakat di beberapa negara seperti Pakistan bahwa serangan 11 September adalah persekongkolan Israel yang bertujuan menarik AS ke dalam perang terhadap negara-negara Islam.[951] Layaknya putri dalam kisah Hamlet, saya juga mengamati, bahwa Senator Wyden “terlalu banyak protes, menurut saya”. Ia terlalu banyak mengungkapkan sesuatu mengenai efek yang diharapkan dari video rekaman tersebut. Sudah jelas video itu merupakan penipuan. Para konspirator membuat video tersebut dengan harapan itu akan membuang kecurigaan dari bukti-bukti bahwa Israel adalah dalang serangan 9-11 dan menggiring perhatian pada boneka terpilih, Osama bin Laden dan Taliban.
Osama bin Laden terdaftar sebagai salah satu tokoh dalam 10 Buronan Paling Dicari oleh FBI. Ia dicari atas tuduhan “pengeboman kedutaan besar AS Dar Es Salaam, Tanzania, dan Nairobi, Kenya pada 7 Agustus 1998.”[952] Namun pada tahun 2008, pada poster buronan bin Laden tidak disebutkan mengenai keterlibatannya dalam serangan 9-11, yang diklaim oleh pemerintah Bush didalangi bin Laden. Pada 5 Juni 2006, seorang reporter investigatif, Ed Haas, menghubungi markas FBI dan berbicara dengan Rex Tomb, kepala humas FBI. Haas menanyakan pada Tomb mengapa poster Osama bin Laden 10 Buronan Paling Dicari tidak menyebutkan serangan 9-11 sebagai salah satu kejahatannya. Tomb berkata pada Haas, “Alasan mengapa serangan 9-11 tidak dicantumkan pada halaman Osama bin Laden Buronan Paling Dicari adalah karena FBI tak memiliki bukti kuat yang bisa mengaitkan Osama dengan peristiwa 9-11.”[953] Hari berikutnya, Claire Brown, reporter I.N.N. World Report, menghubungi Rex Tomb dan dirinya mempertegas pernyataan yang ia buat kepada Haas.[954]
Yang dilewatkan oleh banyak orang adalah uraian Tomb selama percakapan tersebut. Tomb menyatakan bahwa agar sebuah tuduhan dapat muncul dalam poster Buronan Paling Dicari FBI, orang yang dicurigai harus dituntut atas tuduhan tersebut. Ia menjelaskan bahwa untuk menuntut bin Laden, Departemen Kehakiman AS harus membawa kasus ini ke depan dewan juri disertai bukti-bukti yang menghubungkan Osama pada kejahatan tersebut. Yang tidak disadari sebagian besar orang adalah bahwa tanggung jawab atas ajakan menuduh seseorang merupakan satu-satunya perkara yang mungkin, yang pada dasarnya merupakan keyakinan yang masuk akal.[955] Pikirkanlah; George W. Bush menuduh bahwa bukti-bukti kesalahan Osama bin Laden dalam serangan 9-11 sudah cukup baginya untuk memerintahkan invasi terhadap Afghanistan, meski FBI berpikir tidak terdapat cukup bukti untuk menetapkan keyakinan bahwa Osama bin Laden terlibat dalam serangan 9-11.
George W. Bush sebagai Presiden AS merupakan kepala eksekutif pemerintah federal dan telah diambil sumpah untuk melaksanakan undang-undang AS dengan benar.[956] FBI adalah agen dalam Departemen Kehakiman AS yang memiliki wewenang pengawasan melalui Jaksa Agung yang ditunjuknya. FBI dibiayai untuk tujuan menginvestigasi kejahatan federal, termasuk terorisme. Namun dinas investigasi tersebut, yang memiliki fungsi menginvestigasi terorisme, tidak yakin memiliki cukup bukti untuk mempercayai bahwa Osama bin Laden adalah dalang serangan 9-11. FBI kini secara terang-terangan menyingkapkan George W. Bush dan komplotan Zionis dalam pemerintahannya sebagai pembohong.
Media yang dikuasai Zionis telah menutupi fakta ini dari masyarakat. Washington Post melaporkan mengenai isu serangan 9-11 yang tidak dicantumkan dalam poster Buronan Osama bin Laden, namun tujuan mereka sebenarnya hanyalah untuk berpura-pura memberitakannya dalam rangka mengaburkan dan menyembunyikan materi tersebut. Mereka mewawancarai Tomb, tapi tidak pernah bertanya padanya tentang pernyataan yang ia buat bahwa “FBI tak memiliki bukti kuat yang mengaitkan bin Laden dengan serangan 9-11”.[957]
footnote
[950].What Really Happened, The Fake 2001 bin Laden Video Tape, http://www.whatreallyhappened.com/osamatape.html (website last visited on May 3, 2008).
[951].BBC, Tape ‘proves Bin Laden’s guilt’, http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/south_asia/1708091.stm (website last visited on May 3, 2008).
[952].FBI Ten Most Wanted Fugitive (USAMA BIN LADEN), http://www.fbi.gov/wanted/topten/fugitives/laden.htm (last visited on June 4, 2008). 522
[953].Washington Post reporter, Dan Eggen, whistles government tune on Osama bin Laden, The Jones Report (August 30, 2006), http://www.jonesreport.com/articles/300806_washpost_govt_tune.html (quoting The Muckraker Report, June 6, 2006).
[954].Id.
[955].United States v. Calandra, 414 U.S. 338 (1974) (“The grand jury’s historic functions survive to this day. Its responsibilities continue to include both the determination whether there is probable cause to believe a crime has been committed and the protection of citizens against unfounded criminal prosecutions.”). The Supreme Court has stated that “probable cause is a fluid concept – turning on the assessment of probabilities in particular factual contexts – not readily , or even usefully, reduced to a neat set of legal rules.” Illinois v. Gates, 462 U.S. 213,232 (1983). “These are not technical; they are the factual and practical considerations of everyday life on which reasonable and prudent men, not legal technicians, act.” Id at 241. Probable cause does not mean that the outcome is more likely than not to occur, only that the likelihood of occurrence is sufficient to prompt a reasonably cautious law enforcement officer to take action. Probable cause is a reasonable belief. Zurcher v. Stanford Daily, 436 U.S. 547, 554 (1977).
[956].U.S. Const. art. II, § 1.
[957].Washington Post reporter, Dan Eggen, whistles government tune on Osama bin Laden, The Jones Report (August 30, 2006), http://www.jonesreport.com/articles/300806_washpost_govt_tune.html (quoting The Muckraker Report, June 6, 2006).
Sumber : http://unseenhands.wordpress.com/2009/01/22/di-balik-serangan-9-11-bag-4/
Original Source : Antichrist Conspiracy: Inside the Devil’s Lair Copyright ©1999, 2008 by Edward Hendrie www.antichristconspiracy.com
Pernyataan dari para pejabat pemerintah luar negeri ini, bahwa serangan 9-11 merupakan pekerjaan dinas intelijen negara, termasuk Mossad, membuat para konspirator yang berada di belakang peristiwa itu merasa khawatir. Mereka tak bisa membiarkan kabar yang menyeruak kepada masyarakat umum bahwa Israel adalah dalang serangan tersebut. Mereka memutuskan untuk segera mengungkit sebuah video palsu guna mengembalikan fokus perhatian kepada boneka mereka, Osama bin Laden. Video tersebut menggambarkan seseorang yang memerankan Osama bin Laden dan sedang mengakui bahwa dirinya mendalangi 9-11.
Osama bin Laden dan Aktor yang memerankan Osama bin Laden dalam video rekaman
Gambar sebelah kanan adalah gambar seseorang yang diidentifikasi sebagai Osama bin Laden dalam rekaman “smoking gun”[950] yang dikeluarkan oleh pemerintah AS yang diduga memperlihatkan Osama bin Laden sedang mengakui mendalangi serangan 9-11. Rekaman itu dirilis ke publik pada 13 Desember 2001, tepat waktu untuk menangkis klaim-klaim para pejabat negara luar bahwa 9-11 merupakan serangan yang dimainkan oleh Israel untuk melibatkan AS dalam memperkuat hegemoni Israel di Timur Tengah.
Gambar sebelah kiri adalah Osama bin Laden yang asli. Perhatikanlah perbedaan pada hidung dan telinganya! Sudah jelas bahwa mereka adalah dua orang yang berbeda. Presiden Bush mengucapkan kalimat berikut untuk mempertahankan video tersebut: “Orang-orang yang berpendapat bahwa video ini lelucon atau palsu sesungguhnya mengharapkan kebaikan untuk seorang pria jahat. Ini adalah gambar Osama bin Laden, tanpa editing. Ini adalah…Osama bin Laden yang membunuh orang banyak. Ia adalah orang yang menyebabkan orang-orang tak bersalah tewas.” Apakah Anda mempercayai mata Anda sendiri, atau lebih mempercayai George W. Bush?
Senator AS, Ron Wyden, setelah menonton video rekaman tersebut, membuat pernyataan publik bahwa dirinya berharap video itu dapat menyingkirkan kecurigaan masyarakat di beberapa negara seperti Pakistan bahwa serangan 11 September adalah persekongkolan Israel yang bertujuan menarik AS ke dalam perang terhadap negara-negara Islam.[951] Layaknya putri dalam kisah Hamlet, saya juga mengamati, bahwa Senator Wyden “terlalu banyak protes, menurut saya”. Ia terlalu banyak mengungkapkan sesuatu mengenai efek yang diharapkan dari video rekaman tersebut. Sudah jelas video itu merupakan penipuan. Para konspirator membuat video tersebut dengan harapan itu akan membuang kecurigaan dari bukti-bukti bahwa Israel adalah dalang serangan 9-11 dan menggiring perhatian pada boneka terpilih, Osama bin Laden dan Taliban.
Osama bin Laden terdaftar sebagai salah satu tokoh dalam 10 Buronan Paling Dicari oleh FBI. Ia dicari atas tuduhan “pengeboman kedutaan besar AS Dar Es Salaam, Tanzania, dan Nairobi, Kenya pada 7 Agustus 1998.”[952] Namun pada tahun 2008, pada poster buronan bin Laden tidak disebutkan mengenai keterlibatannya dalam serangan 9-11, yang diklaim oleh pemerintah Bush didalangi bin Laden. Pada 5 Juni 2006, seorang reporter investigatif, Ed Haas, menghubungi markas FBI dan berbicara dengan Rex Tomb, kepala humas FBI. Haas menanyakan pada Tomb mengapa poster Osama bin Laden 10 Buronan Paling Dicari tidak menyebutkan serangan 9-11 sebagai salah satu kejahatannya. Tomb berkata pada Haas, “Alasan mengapa serangan 9-11 tidak dicantumkan pada halaman Osama bin Laden Buronan Paling Dicari adalah karena FBI tak memiliki bukti kuat yang bisa mengaitkan Osama dengan peristiwa 9-11.”[953] Hari berikutnya, Claire Brown, reporter I.N.N. World Report, menghubungi Rex Tomb dan dirinya mempertegas pernyataan yang ia buat kepada Haas.[954]
Yang dilewatkan oleh banyak orang adalah uraian Tomb selama percakapan tersebut. Tomb menyatakan bahwa agar sebuah tuduhan dapat muncul dalam poster Buronan Paling Dicari FBI, orang yang dicurigai harus dituntut atas tuduhan tersebut. Ia menjelaskan bahwa untuk menuntut bin Laden, Departemen Kehakiman AS harus membawa kasus ini ke depan dewan juri disertai bukti-bukti yang menghubungkan Osama pada kejahatan tersebut. Yang tidak disadari sebagian besar orang adalah bahwa tanggung jawab atas ajakan menuduh seseorang merupakan satu-satunya perkara yang mungkin, yang pada dasarnya merupakan keyakinan yang masuk akal.[955] Pikirkanlah; George W. Bush menuduh bahwa bukti-bukti kesalahan Osama bin Laden dalam serangan 9-11 sudah cukup baginya untuk memerintahkan invasi terhadap Afghanistan, meski FBI berpikir tidak terdapat cukup bukti untuk menetapkan keyakinan bahwa Osama bin Laden terlibat dalam serangan 9-11.
George W. Bush sebagai Presiden AS merupakan kepala eksekutif pemerintah federal dan telah diambil sumpah untuk melaksanakan undang-undang AS dengan benar.[956] FBI adalah agen dalam Departemen Kehakiman AS yang memiliki wewenang pengawasan melalui Jaksa Agung yang ditunjuknya. FBI dibiayai untuk tujuan menginvestigasi kejahatan federal, termasuk terorisme. Namun dinas investigasi tersebut, yang memiliki fungsi menginvestigasi terorisme, tidak yakin memiliki cukup bukti untuk mempercayai bahwa Osama bin Laden adalah dalang serangan 9-11. FBI kini secara terang-terangan menyingkapkan George W. Bush dan komplotan Zionis dalam pemerintahannya sebagai pembohong.
Media yang dikuasai Zionis telah menutupi fakta ini dari masyarakat. Washington Post melaporkan mengenai isu serangan 9-11 yang tidak dicantumkan dalam poster Buronan Osama bin Laden, namun tujuan mereka sebenarnya hanyalah untuk berpura-pura memberitakannya dalam rangka mengaburkan dan menyembunyikan materi tersebut. Mereka mewawancarai Tomb, tapi tidak pernah bertanya padanya tentang pernyataan yang ia buat bahwa “FBI tak memiliki bukti kuat yang mengaitkan bin Laden dengan serangan 9-11”.[957]
footnote
[950].What Really Happened, The Fake 2001 bin Laden Video Tape, http://www.whatreallyhappened.com/osamatape.html (website last visited on May 3, 2008).
[951].BBC, Tape ‘proves Bin Laden’s guilt’, http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/south_asia/1708091.stm (website last visited on May 3, 2008).
[952].FBI Ten Most Wanted Fugitive (USAMA BIN LADEN), http://www.fbi.gov/wanted/topten/fugitives/laden.htm (last visited on June 4, 2008). 522
[953].Washington Post reporter, Dan Eggen, whistles government tune on Osama bin Laden, The Jones Report (August 30, 2006), http://www.jonesreport.com/articles/300806_washpost_govt_tune.html (quoting The Muckraker Report, June 6, 2006).
[954].Id.
[955].United States v. Calandra, 414 U.S. 338 (1974) (“The grand jury’s historic functions survive to this day. Its responsibilities continue to include both the determination whether there is probable cause to believe a crime has been committed and the protection of citizens against unfounded criminal prosecutions.”). The Supreme Court has stated that “probable cause is a fluid concept – turning on the assessment of probabilities in particular factual contexts – not readily , or even usefully, reduced to a neat set of legal rules.” Illinois v. Gates, 462 U.S. 213,232 (1983). “These are not technical; they are the factual and practical considerations of everyday life on which reasonable and prudent men, not legal technicians, act.” Id at 241. Probable cause does not mean that the outcome is more likely than not to occur, only that the likelihood of occurrence is sufficient to prompt a reasonably cautious law enforcement officer to take action. Probable cause is a reasonable belief. Zurcher v. Stanford Daily, 436 U.S. 547, 554 (1977).
[956].U.S. Const. art. II, § 1.
[957].Washington Post reporter, Dan Eggen, whistles government tune on Osama bin Laden, The Jones Report (August 30, 2006), http://www.jonesreport.com/articles/300806_washpost_govt_tune.html (quoting The Muckraker Report, June 6, 2006).
Sumber : http://unseenhands.wordpress.com/2009/01/22/di-balik-serangan-9-11-bag-4/
Original Source : Antichrist Conspiracy: Inside the Devil’s Lair Copyright ©1999, 2008 by Edward Hendrie www.antichristconspiracy.com
No comments:
Post a Comment