Wednesday, April 20, 2011

Asal-Usul Kata YAHOO!

Lebih dari separuh manusia di belahan bumi ini pasti akrab dengan istilah YAHOO! sebuah search engine atau mesin pencari yang paling popular di seluruh dunia selain Google.

Bagi banyak orang, YAHOO! Dianggap sama dengan seruan seperti ‘Yuhuu!” dan sebagainya. Namun tidak banyak orang tahu jika menurut informasi resmi dari perusahaan tersebut, YAHOO! disebutkan sebagai singkatan dari “Yet Another Hierarchical Officious Oracle” yang memiliki arti sebagai “Sebuah tempat bertanya yang paling tahu segalanya yang disusun secara bertingkat dan sistematis”.
Menurut situs ensiklopedi global Wikipedia, perusahaan YAHOO! berdiri di Santa Clara, California-AS, pada tanggal 1 Maret 1995, dengan alamat di 701 First Avenue Sunnyvale, CA yang didirikan oleh dua orang mahasiswa dari Stanford University yaitu Jerry Yang dan David Filo. 
 
Sampai dengan 18 Oktober 2007, perusahaan YAHOO! yang memiliki slogan ‘Do You Yahoo?” telah mempekerjakan karyawan sebanyak 13.600 orang dan di tahun 2007 berhasil meraup laba sebesar US$730 juta.
Terlepas dari kesuksesan YAHOO! Sebagai salah satu perusahaan multinasional terbesar di dunia, di mana jaringannya seolah mencengkeram seluruh penjuru bumi ini, maka istilah YAHOO! itu sendiri oleh banyak pemerhati simbol (Simbolog) dan pakar sejarah peradaban kuno dianggap berasal dari akar tradisi bangsa Yahudi yang diambil dari istilah ‘YHWH’ (Yahweh) dalam bahasa Ibrani yang berarti Tuhan.

YAHOO = YHWH (Yahweh)
 
Jika dilafalkan, istilah ‘YAHOO!’ akan berbunyi ‘Yahu’ yang entah mengapa mirip dengan kata ‘Yahuwa’ atau Yahweh (YHWH) dalam bahasa Ibrani. Bahasa Ibrani merupakan bahasa yang hanya mengenal konsonan dan tidak mengenal vokal seperti a, i , u, e, dan o, (sebelum 500 M), apalagi diftong seperti au, ai, dan sebagainya. Sebab itu bangsa Ibrani hanya menuliskan YHWH untuk nama Tuhannya dan oleh banyak orang supaya mudah dilisankan maka sering dibaca ‘Yahweh’ atau ‘Yahuwa’.
Istilah ini telah muncul pada zaman Musa (Moses) pada 1300 SM, pada zaman King Hammurabi. Walau asal katanya YHWH, namun bangsa Yahudi juga memiliki sebutan lain untuk tuhannya yaitu Adonai. Sebutan YHWH pun banyak versinya seperti Yehovah, Yehuwa, Yihweh, dan sebagainya.
Asal muasal istilah YHWH berasal dari kata ‘Yah’ atau ‘Yahoo’ yang merupakan salah satu Tuhan sesembahan bangsa Kanaan di Palestina. Dewa Yah ini sejajar dengan Dewa Matahari yang di Mesir memiliki nama Dewa Ra. Kaum Yahudi yang berasal dari Harran, ketika datang di Palestina bersentuhan dengan tradisi ini. Mereka akhirnya mengadopsi Dewa Yah ini dan dijadikan salah satu nama Tuhannya.
Will Durant (1931), pakar sejarah Yahudi, menemukan data jika Bani Israil adalah bangsa nomaden yang terlahir di sekitar pegunungan Harran utara Irak, lalu berpindah sebagian besarnya ke Palestina dan juga Mesir. Kehidupan yang selalu berpindah-pindah ini menyebabkan Bani Israil tidak memiliki peradaban. “Di Palestina, mereka mengenal Tuhan bangsa Kanaan yaitu Yah sehingga mengadopsinya ke dalam kepercayaan mereka,” demikian Will Durant.
Dalam kitabnya berjudul “Allah”, Mahmoud Abbas al-Aqqad yang dikenal pakar dalam bidang peradaban Islam mencoba menelusuri asal kata ‘Yahweh’ ini. “Kata tersebut dimungkinkan merupakan nama suatu benda di alam ini. Atau, bisa jadi, kata Yah berasal dari kata Yahu. Istilah Yahu merupakan sebutan untuk memanggil seseorang yang jauh tak terlihat (Yahu). Jika dikaitkan dengan ajaran Judaisme, hal ini sesuai dengan ajaran Nabi Musa. Kepada Bani Israel, Nabi Musa selalu mengingatkan agar mengingat Tuhan sebagai tanda bakti kepada-Nya. Caranya cukup hanya dengan isyarat saja. “
Will Durant menambahkan, “…Hal ini didukung oleh bukti sejarah, yaitu peninggalan yang ditemukan di Kanaan pada tahun 1931, berupa potongan barang tembikar peninggalan masa Barnaz (3000 SM). Di atas potongan barang tembikar itu terdapat nama Tuhan bangsa Kanaan, ‘Yah atau Yahoo’..” (Will Durant, New York Times, 3/5/1931)
Dalam bahasa Arab, ada pula istilah ‘Ya Hu’ yang berarti Dia, yang berasal dari kata Hua. Sebelum Tuhan mengenalkan diri dengan nama Allah, lebih dahulu disebut dengan kata Huwa, satu kata pengganti orang ke tiga. Para ahli tafsir memaparkan bahwa, penggunaan istilah ‘Dia’ dalam ayat-ayat Qur’an adalah untuk menunjukkan ketinggian dan ketakterjangkauan sosok keberadaan-Nya, hingga sosok-Nya tersebut hanya bisa dirujuk sebagai ‘person ke tiga’.
Penggunaan kata-kata HU-YA-HU-YA… juga terdapat dalam pengajaran Meditasi Sufi (Whirling Meditation) seperti yang diajarkan oleh Anand Krishna yang terdapat dalam paket-paket VCD-nya. Anand Krishna sendiri banyak mempergunakan tata cara, simbol-simbol, dan ritual magis Yahudi dalam pengajarannya.
Temuan ini tentu menarik. Dan hal ini sekali lagi membuktikan bahwa di seluruh dunia ini terdapat ‘sesuatu’ atau ‘ideologi tertentu’ yang sengaja disusupkan atau diselipkan oleh jaringan Yahudi Internasional guna mewujudkan tatanan dunia baru (The New World Order) di akhir masa.

Info ini saya dapatkan dari : artikel-khusus.blogspot.com/2011/04/yahoo.html

No comments:

Post a Comment