Pesawat yang serba canggih dengan ukuran kemajuan teknologi saat ini, pada hari Rabu tanggal 09 Mei 2012 menabrak tebing di Puncak I Gunung Salak, Bogor dan berakhir tragis. Padahal kita dengar di pemberitaan betapa hebatnya pesawat ini, mampu mendeteksi kondisi bahaya saat penerbangan, namun seperti yang kita lihat betapa mudahnya subuah kecanggihan teknologi takluk terhadap sebuah musibah tanpa diduga sebelumnya.
Melihat banyaknya kecelakaan pesawat terbang sebelumnya di
kawasan Bogor tersebut ada banyak perspektif menyikapi kejadian
tragis ini.
Pertama : banyak orang menduga ada misteri di kawasan pegunungan ini. Ada sebuah kekuatan yang tak terlihat sehingga kawasan ini sering memangsa korban, bahkan tidak hanya pesawat terbang. Banyak para pendaki gunung Salak konon tak bisa pulang dengan selamat, atau malah hilang tanpa bisa ditemukan.
Terlebih, ada mitos bahwa gunung berapi ini angker. bahkan sebagian warga setempat ada yang masih percaya bahwa Gunung Salak adalah tempat yang suci, tempat terakhir kemunculan Prabu Siliwangi, raja Padjajaran, kerajaan Hindu terakhir di Jawa Barat. [2]
Penelusuran merdeka.com, Jumat (11/5), sebuah pura juga dibangun di lereng Gunung Salak. Pura Parahyangan Agung Jagatkarta Tamansari Gunung Salak ini konon dibangun sebagai penghormatan terhadap Prabu Siliwangi dan para prajuritnya yang menghilang di Gunung Salak dan menjelma menjadi macan.
Masyarakat sekitar juga sering menemukan hal-hal gaib di kawasan Gunung Salak ini yang berhubungan dengan Prabu Siliwangi. Sebelum membangun pura ini pada 1995, umat Hindu terlebih dahulu membangun candi dengan patung macan berwarna putih dan hitam. Di lokasi inilah, diyakini Prabu Siliwangi menghilang dan berubah wujud menjadi macan.
Kenapa memilih di lokasi itu dibangun pura? Konon, pada tahun 1981 silam, tempat tersebut dikenal sebagai Batu Menyan. Batu menyan ini setiap harinya mengeluarkan asap. Konon masyarakat sekitar setiap hari melihat cahaya putih, dan sinar terang dari angkasa, kemudian turun ke batu.
Dengan mitos tersebut, tak heran Gunung Salak jadi terkenal angker. Banyak pendaki yang hilang lantaran tersesat. Selama ini, tak sedikit pendaki Gunung Salak mengaku ada yang mendengar gamelan atau pun melihat penampakan-penampakan mahluk halus saat mendaki Gunung Salak. Para pendaki pun disarankan untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor atau kasar selama perjalanan. Tujuannya untuk menghindari gangguan 'lelembut' penunggu Gunung Salak.
Tak sedikit pula terjadi kecelakaan pesawat yang jatuh di Gunung Salak. Kecelakaan ini pun disangkut-pautkan hal-hal gaib, termasuk kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100.
Berikut beberapa pesawat yang pernah jatuh/menelan korban di daerah ini [1], diantaranya :
Pertama : banyak orang menduga ada misteri di kawasan pegunungan ini. Ada sebuah kekuatan yang tak terlihat sehingga kawasan ini sering memangsa korban, bahkan tidak hanya pesawat terbang. Banyak para pendaki gunung Salak konon tak bisa pulang dengan selamat, atau malah hilang tanpa bisa ditemukan.
Terlebih, ada mitos bahwa gunung berapi ini angker. bahkan sebagian warga setempat ada yang masih percaya bahwa Gunung Salak adalah tempat yang suci, tempat terakhir kemunculan Prabu Siliwangi, raja Padjajaran, kerajaan Hindu terakhir di Jawa Barat. [2]
Penelusuran merdeka.com, Jumat (11/5), sebuah pura juga dibangun di lereng Gunung Salak. Pura Parahyangan Agung Jagatkarta Tamansari Gunung Salak ini konon dibangun sebagai penghormatan terhadap Prabu Siliwangi dan para prajuritnya yang menghilang di Gunung Salak dan menjelma menjadi macan.
Masyarakat sekitar juga sering menemukan hal-hal gaib di kawasan Gunung Salak ini yang berhubungan dengan Prabu Siliwangi. Sebelum membangun pura ini pada 1995, umat Hindu terlebih dahulu membangun candi dengan patung macan berwarna putih dan hitam. Di lokasi inilah, diyakini Prabu Siliwangi menghilang dan berubah wujud menjadi macan.
Kenapa memilih di lokasi itu dibangun pura? Konon, pada tahun 1981 silam, tempat tersebut dikenal sebagai Batu Menyan. Batu menyan ini setiap harinya mengeluarkan asap. Konon masyarakat sekitar setiap hari melihat cahaya putih, dan sinar terang dari angkasa, kemudian turun ke batu.
Dengan mitos tersebut, tak heran Gunung Salak jadi terkenal angker. Banyak pendaki yang hilang lantaran tersesat. Selama ini, tak sedikit pendaki Gunung Salak mengaku ada yang mendengar gamelan atau pun melihat penampakan-penampakan mahluk halus saat mendaki Gunung Salak. Para pendaki pun disarankan untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor atau kasar selama perjalanan. Tujuannya untuk menghindari gangguan 'lelembut' penunggu Gunung Salak.
Tak sedikit pula terjadi kecelakaan pesawat yang jatuh di Gunung Salak. Kecelakaan ini pun disangkut-pautkan hal-hal gaib, termasuk kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100.
Berikut beberapa pesawat yang pernah jatuh/menelan korban di daerah ini [1], diantaranya :
- 10 Oktober 2002 Pesawat Trike bermesin PKS 098 jatuh di Lido, Bogor. Korban: 1 tewas
- 29 Oktober 2003 Helikopter Sikorsky S-58T Twinpac TNI AU jatuh di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Korban : 7 tewas
- 15 April 2004 Pesawat paralayang Red Baron GT 500 milik Lido Aero Sport jatuh di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Korban: 2 tewas
- 20 Juni 2004 Pesawat Cessna 185 Skywagon jatuh di Danau Lido, di Cijeruk, Bogor. Korban: 5 tewas
- Juni 2008 Pesawat Casa 212 TNI AU jatuh di Gunung Salak di ketinggian 4.200 kaki dari permukaan laut. Korban: 18 tewas
- 30 April 2009 Pesawat latih Donner milik Pusat Pelatihan Penerbangan Curug jatuh di Kampung Cibunar, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor. Korban: 3 tewas.
Ada juga analisa bahwa ini adalah konspirasi dagang antar perusahaan penerbangan dan pimpinan negara-negara maju antara Amerika dan Rusia. Mereka tak akan tinggal diam jika pesaingnya dinilai punya potensi membahayakan tingkat penjualan produk pesawatnya.
Mengingat kejadian yang lalu ketika Presiden Obama menekan pihak maskapai penerbangan Lion Air agar membeli pesawat Boeing pabrikan Amerika. Apapun akan dilakukan jika tidak menguntungkan dan dikhawatirkan akan merebut pasar. Termasuk membajak pesawat, seperti dilansir dari situs russiatoday, Rabu (9/5) pemerintah Rusia mengatakan ada kemungkinan pesawat penumpang Sukhoi Superjet 100 yang mengadakan demonstrasi terbang dan hilang dari pantauan radar itu dibajak.
Pemerintah Rusia yang diwakili oleh
beberapa staf kedutaan besar mereka di Jakarta hingga kini masih memantau kabar
jatuhnya pesawat komersial pertama buatan Sukhoi itu. Meski demikian, otoritas penerbangan
Indonesia belum bisa memastikan apakah pesawat itu benar jatuh atau dibajak.
Ada juga perspektif tanpa ingin melihat
dan mengungkap sebab-sebab musibah itu terjadi. Perspektif ini
menganggap bahwa setiap kejadian sudah digariskan dan ketentuan-Nya
pasti akan terjadi. Pasrahkan saja semuanya, karena ini sudah kehendak
Tuhan.
Banyak pandangan-pandangan di
masyarakat kita menyikapi suatu musibah. Namun setiap pandangan tak
semuanya mudah diterima begitu saja, tapi setiap kemungkinan ada
sebagian benarnya. Dan dari sebagian, sedikit atau banyak mengandung
spirit animisme, paranoid dan fatalisme di dalamnya.
Di atas semua itu, manusia memang perlu
berikhtiar tanpa melupakan Tuhannya. Tidak ada kesombongan sebagaimana
klaim para awak kapal Titanic yang menantang Tuhan. Sebab-sebab musibah
tetap perlu diusut tanpa harus kehilangan sikap keberserahdirian pada
Tuhan penggenggam setiap kejadian. Prosedure keamanan penerbangan dan antisipasi terhadap musibah, tetap harus menjadi prioritas operasi dan pelayanan [2]Referensi :
[1] http://zilzaal.blogspot.com/2012/05/misteri-jatuhnya-pesawat-penumpang.html#more
[2] http://www.merdeka.com/
No comments:
Post a Comment