Saturday, April 7, 2012

10 Alasan US Dollar Akan Segera Berakhir

Sejarah Dollar menjadi Mata Uang Dunia tdk terlepas dari kisah perjalanan mata uang Dollar :
1. Bretto Wood (1941)
2. Smithsonian Aggrement (1971)
3. Plaza Accord (1985)



Bretton Woods

Pada tahun 1944 oleh prakarsa beberapa pakar-pakar ekonomi seperti John Maynard Keynesh, Harry Dexter White bersama 44 perwakilan dari negara-negara lainnya berkumpul di Amerika Serikat, tepatnya di News Hampshire; Bretton Woods untuk membahas beberapa hal-hal penting terkait perekonomian global pasca PD II. Adapun beberapa hal penting yang tercapai pertemuan tersebut;

1. Menciptakan perdagangan antarnegara yang adil serta har- monis antarmasing-masing negara.
2. Menetapkan mata uang masing-masing negara menjadi mata uang tetap (fix rate).
3. Pengonvertan emas terhadap USD.

Smithsonian Aggrement
Pada tanggal 15 Agustus 1971 Perjanjian Bretton Woods berakhir dan digantikan oleh Perjanjian Smithsonian atas prakarsa presiden AS pada waktu itu Richard Nixon.

Jadi sistem mata uang tetap yg didasarkan pada nilai emas yang sudah ditetapkan pada perjanjian Bretton Woods sebelumnya, telah berakhir dan digantikan dengan perjanjian Smithsonian Aggrement di mana nilai mata uang ditetapkan berdasarkan nilai dari mata uang negara yang bersangkutan.

berbeda dengan perjanjian Bretton Woods di mana mata uang di luck-up oleh emas, maka pada perjanjian Smithsonian Aggrement mata uang benar-benar dibiarkan mengambang tanpa ada back­up dari emas.

Sejak Smithsonian Aggrement mulai dari tahun 1973, nilai riil mata uang USD benar-benar ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar secara murni.

Yang perlu diberi catatan kecil: sejak berakhirnya perjanjian Bretton Wodds di mana digantikannya dengan perjanjian Smithsonian, maka dimulailah babak awal era perekonomian baru* khususnya di dunia perdagangan mata uang.

Plaza Accord

Setelah era Bretton Woods, Smithsonian Aggrement; perdagangan mata uang pada masa-masa setelah itu benar-benar berjalan tanpa adanya regulasi/peraturan yang baku.

22 September 1985, Menteri Keuangan & Gubernur Bank Sentral dari beberapa negara-negara maju seperti Prancis, Jepang, Inggris, & Amerika Serikat berkumpul di New York, tepatnya di Plaza Hotel.

Adapun pertemuan ini ditujukan untuk membahas hal-hal yang perlu untuk mengoptimalisasikan perdagangan mata uang asing. Perjanjian ini didesain untuk mengontrol pergerakan mata uang USD dan apresiasinya terhadap mata uang-uang (antidolar) lainnya.

Yang perlu diberi catatan kecil dari Plaza Accord ini: Adanya peran dari sentral bank masing-masing negara dalam pergerakan mata uang Sebagai “regulator”. [1]

Tentang Symbol $

Menurut U.S. Bureau of Engraving and Printing (Biro Pahatan dan Cetakan AS) simbol "$" merupakan hasil dari evolusi Bahasa Meksiko atau Spanyol "Ps" untuk peso, atau piastres, atau keping delapan (juga ada teori terpisah bahwa lambang dolar bercabang dari angka 8).  

Berkas:Dollar Symbol Evolution.svg
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Dollar_Symbol_Evolution.svg

Teori ini, bercabang dari pembelajaran naskah kuno, menjelaskan bahwa "S" mengambang lambat laun menjadi dituliskan di atas "P," mengembangkan ekivalen di bagian atas seperti tanda berbeda "$". Selanjutnya, torehan menurun di tengah pada tempatnya di huruf "P" menjadi hanya satu-satunya yang penting dalam bentuk penulisannya.

Lambang ini telah banyak digunakan sebelum pengadopsian dolar Amerika Serikat tahun 1785.
[2]


Mengapa kejayaan Dollar Amerika sebagai mata uang dunia akan segera berakhir?
Berikut 10 alasannya : 


1. Cina dan Jepang Singkirkan Dolar
Beberapa bulan lalu perekonomian terbesar kedua di dunia (Cina) dan ekonomi terbesar ketiga di Bumi (Jepang) mencapai kesepakatan yang akan mempromosikan penggunaan mata uang mereka sendiri (bukan dolar) dalam perdagangan satu sama lain.

Hal tersebut kesepakatan yang sangat penting, dan sama sekali diabaikan media Amerika. Seperti yang dilaporkan BBC, Cina dan Jepang mengumumkan rencana mempromosikan pertukaran langsung dari mata uang mereka. Ini sebagai upaya untuk memotong biaya bagi perusahaan dan meningkatkan perdagangan bilateral.

Kesepakatan itu akan memungkinkan perusahaan kedua negara langsung mengubah mata uang Cina dan Jepang. Saat ini bisnis di kedua negara perlu membeli dolar AS sebelum mengonversi ke mata uang yang diinginkan, sehingga menambahkan biaya ekstra.

2. Rencana BRICs Menggunakan Mata Uang Sendiri
Kelompok BRICs, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, terus unjuk gigi. Perjanjian baru ini akan mempromosikan penggunaan mata uang nasional mereka sendiri ketimbang dolar Amerika dalam perdagangan dengan satu sama.

Berita yang dikutip dari media di India menyebutkan, kelima negara berkembang utama BRICs mendorong momentum ekonomi yang lebih besar untuk kelompok mereka dengan menandatangani dua pakta untuk memajukan perdagangan intra-BRICs pada pertemuan puncak ke-4 pemimpin mereka di Jakarta beberapa waktu lalu.

Para peneken perjanjian diharapkan meningkatkan perdagangan antarnegara BRICs yang telah tumbuh pada tingkat 28 persen selama beberapa tahun terakhir. Namun nilai perdagangan setara US$ 230 miliar itu tetap jauh di bawah potensi dari kelima pusat kekuatan ekonomi.

3. Perjanjian Mata Uang Rusia dan Cina
Rusia dan Cina telah menggunakan mata uang nasional sendiri dalam perdagangan satu sama lain selama lebih dari satu tahun. Para pemimpin Rusia dan Cina sangat menganjurkan pembentukan mata uang global baru untuk beberapa tahun. Kedua negara tampaknya bertekad menghancurkan kekuatan dolar AS dalam perdagangan internasional.

4. Naiknya Penggunaan Yuan di Afrika
Siapa mitra dagang terbesar Afrika? Amerika Serikat? Bukan. Tiga tahun lalu Cina menjadi mitra dagang terbesar Afrika. Cina kini agresif berusaha memperluas penggunaan yuan atau renmimbi, mata uang Cina, di Benua Hitam.

Sebuah laporan dari bank terbesar di Afrika, Standard Bank, baru-baru ini menyatakan, »Kami berharap setidaknya US$ 100 miliar (sekitar 768 miliar yuan) pada perdagangan Sino-Afrika, yang harus diselesaikan dalam renmimbi pada tahun 2015.”

Cina tampaknya benar-benar bertekad mengubah cara perdagangan internasional. Pada titik ini sekitar 70.000 perusahaan Cina memakai mata uang Cina dalam transaksi lintas batas.

5. Kesepakatan Cina-Uni Emirat Arab
Cina dan Uni Emirat Arab sepakat menggusur dolar dan menggunakan mata uang mereka sendiri dalam transaksi minyak satu sama lain. UAE memang pemain kecil, tapi ini jelas sebuah ancaman bagi sistem petrodolar. Apa yang akan terjadi petrodolar jika negara produsen minyak lainnya di Timur Tengah menyusul?

6. Iran
Iran menjadi salah satu negara yang paling agresif menjauhi dolar Amerika dalam perdagangan internasional. Sebagai contoh, India akan menggunakan emas untuk membeli minyak dari Iran.
Ketegangan antara Amerika dan Iran tidak mungkin tuntas dalam waktu dekat. Iran kemungkinan bakal terus melancarkan aksi yang bisa menekan Amerika Serikat dalam dunia keuangan.

7. Kerja Sama Cina-Arab Saudi
Siapa importir minyak dari Arab Saudi paling banyak? Bukan Amerika Serikat, tentunya, tapi Cina. Negeri Panda mengimpor 1,39 juta barel minyak per hari dari Arab Saudi pada Februari, naik 39 persen dari tahun sebelumnya.

Arab Saudi dan Cina bekerja sama membangun sebuah kilang minyak besar baru di Arab Saudi. Para pemimpin dari kedua negara telah bekerja untuk agresif memperluas perdagangan antara kedua negara.

Berapa lama Arab Saudi tetap bertahan dengan dolar jika Cina adalah pelanggan mereka yang paling penting? Ini pertanyaan yang sangat penting.

8. PBB Mendorong Pembentukan Mata Uang Dunia Baru
PBB mengeluarkan laporan yang secara terbuka menyerukan alternatif terhadap dolar AS sebagai mata uang dunia.

Secara khusus, satu laporan PBB menyebutkan, “sebuah sistem cadangan global baru” di mana AS tidak lagi memiliki dominasi. “Sebuah sistem cadangan global baru dapat dibuat, yang tidak lagi bergantung pada dolar Amerika Serikat sebagai mata uang cadangan utama tunggal.”

9. IMF Usulkan Bancor sebagai Mata Uang Baru
Dana Moneter Internasional juga menerbitkan serangkaian laporan yang menyerukan dolar Amerika diganti sebagai mata uang cadangan dunia.

Satu dokumen IMF berjudul “Akumulasi Cadangan dan Stabilitas Moneter Internasional” yang diterbitkan beberapa waktu lalu sebenarnya mengusulkan mata uang global masa depan yang diberi nama “Bancor”.

10. Kebanyakan Negara Dunia Benci Amerika
Sentimen global terhadap Amerika Serikat bergeser secara dramatis. Ini tidak boleh dianggap remeh. Beberapa dekade lalu Amerika adalah salah satu negara yang paling dicintai di Bumi. Sekarang mereka adalah salah satu negara yang paling dibenci. »Jika Anda (warga Amerika) masih ragu,” kata Snyder, »Cobalah pergi ke sejumlah negara.”

Bahkan di Eropa (di mana seharusnya Amerika memiliki teman), Amerika diperlakukan seperti kotoran. »Banyak pelancong Amerika terpaksa mengenakan pin Kanada sehingga mereka tidak akan diperlakukan seperti sampah saat bepergian di sana,” ujar Snyder.

Menurut Snyder, sepuluh alasan yang dibicarakan dalam artikel ini tidak akan terjadi dalam semalam, tapi penting dicatat, perubahan ini akan memanas. [3]

Jadi kapan ini perubahan besar terjadi? Entahlah. Hanya waktu yang menjawab.

Referensi :
[1] www.main-saham.com/tag/bretton-wood
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Dolar
[3] ra3pila.wordpress.com/alasan-mengapa-kejayaan-dollar-amerika-sebagai-mata-uang-dunia-akan-segera-berakhir/

No comments:

Post a Comment