Saturday, March 31, 2012

Di Hari Wanita, Spammer Tawarkan Wanita Pil Khusus Lelaki

Spammer Dekati Wanita dengan Iming-iming Pil Khusus Lelaki
Illustrasi
Aktivitas para spammer ternyata memiliki trend sendiri setiap tahunnya. Ada waktu dimana mereka gencar melakukan aksinya, namun ada juga saat mereka tidak terlalu aktif mengganggu pengguna email. Mereka aktif biasanya menggunakan momentum hari besar atau perayaan.

Di bulan Maret ini, menjelang liburan Paskah, Kaspersky menemukan spam yang menawarkan hadiah Paskah dan liburan terbilang cukup banyak. Menariknya, Kaspersky juga menemukan mailing massal yang mengeksploitasi tanggal 8 Maret, yaitu Hari Wanita Sedunia. Anehnya, para wanita ditawari hadiah pil ‘khusus lelaki’.
Pada laporan spam Kaspersky bulan Februari, para spammer melanjutkan kegiatan mailing massal yang dimulai sejak Januari sehubungan dengan hari Valentine. Jumlah spam tertinggi tercatat pada tanggal 12 Februari sebesar 0,2 persen dari keseluruhan pengiriman spam.

Sepanjang Februari, 2,8 persen dari keseluruhan email mengandung file berbahaya, turun 1,5 persen dibanding bulan sebelumnya. Dalam dua bulan berturut-turut, Amerika menjadi negara dengan jumlah deteksi email antivirus terbanyak, meskipun secara keseluruhan jumlahnya menurun dibanding Januari.

Rusia tidak lagi berada dalam daftar 10 Besar dalam pendeteksian Kaspersky Mail Antivirus, digantikan oleh Brazil. India turun dari peringkat 4 ke peringkat 6 setelah jumlah spam yang diterima secara keseluruhan turun 1,5 persen dan tempat ke-4 kini ditempati Jerman.

“Menurunnya pembagian spam termasuk lampiran berbahaya kemungkinan hanya fenomena sementara”, ujar Maria Namestnikova, Analis Spam Senior Kaspersky Lab dalam rilis yang diterima Tribun, Jumat (30/3/2012).

“Sepertinya spammer tidak akan berhenti mengirimkan malware, terutama saat level kontrak spam pada domain internet di negara-negara berkembang menurun karena krisis ekonomi.”

Peringkat “negara penghasil” spam tidak banyak mengalami perubahan. India tetap di peringkat pertama, diikuti oleh Indonesia dan Brazil. 12 posisi diambil pemain yang sama seperti bulan lalu, meskipun beberapa telah berganti posisi. Secara keseluruhan, negara-negara penghasil spam tetap sama dengan 12 negara pada daftar di bulan Januari, dimana perubahan hanya ada pada peringkatnya saja.

Jumlah pendeteksian anti phising naik 3,5 persen pada situs-situs sosial dengan tujuan mencuri data pengguna media sosial. Pengguna Facebook merupakan target utama bagi para pencuri data di bulan Februari. Di saat yang sama, jumlah pendeteksian toko online dan lelang online turun 3 persen. Amazon, toko online terkemuka, tidak lagi menjadi target utama seperti pada bulan Januari.

Sumber ; tribunnews.com

No comments:

Post a Comment