Pada tahun 1969, Khadafi bukan hanya menjadi pemimpin tertinggi politik, ekonomi dan militer saja namun melalui 'demokrasi massa' yang dia kembangkan dapat menguasai suara rakyat dan menjadikan dirinya sebagai objek pemujaan rakyat Libya karena hari-hari Libya diwarnai dengan pemujaan super hiperbolis terhadap sosok Khadafi, baik dalam acara anak-anak, remaja maupun orang tua dan Khadafi selalu menikmati pemujaan-pemujaan yang berlangsung selama berjam-jam itu dengan heroisme khas 69 dengan mengepalkan tangan.
Di usia 69 tahun, kekuasaan Khadafi dihantam badai protes rakyat yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya yang berujung kepada penangkapannya bahkan dikabarkan tewas dengan luka tembak.
Ambisi dan Kenyataan
Khadafi adalah salah seorang pemimpin dunia yang paling ambisius dan haus dengan nama besar. Libya dibawah kepemimpinannya berbeda dengan negara manapun karena negara Libya yang secara formal tidak memiliki konstitusi, parlemen dan pemerintahan apalagi partai politik. Menurut kredo Khadafi dalam bukunya Al Kitab Al Ahdhar [1], Libya diperintah, diatur dan diawasi langsung oleh rakyat. Itulah prinsip "demokrasi langsung" atau yang disebutnya dengan sosialisme Islam.
Adanya perwakilan dalam parlemen berati telah mengibiri kekuasaan rakyat untuk memerintah, mengatur dan mengawasi negara, karena itu, partai politik, kendati pernah ada pemilu di Libya, bukan hanya dilarang, namun juga dipandang sebagai musuh rakyat dan negara.
Pada kenyataannya, yang disebut suara seluruh rakyat secara langsung itu adalah kehendak Khadafi sendiri. Badan tertinggi untuk rapat "seluruh rakyat" adalah Al Mu'tamar Al-Sya'biyyah al-Amm (Kongres Umum Rakyat). Sekretaris Jenderal badan tertinggi itu selamanya dipegang langsung oleh sang kolonel. Jabatan tersebut tidak boleh diganggu gugat. Sebab menurut Khadafi, orang menduduki jabatan itu adalah konsekuensi otomatis dari takdir sejarah yang menjadikannya sebagai pemimpin revolusi 69.
Anggota badan tersebut dan badan-badan di bawahnya harus dipegang oleh orang-orang yang patuh pada Khadafi. Karena itu, difusi kekuasaan kepada semua rakyat itu dalam praktiknya tidak ada, yang ada justru sebaliknya, autokrasi, yakni penumpukan kekuasaan di tangan individu, akibatnya kekuasaan Khadafi sama sekali tidak ada penyeimbang. Partai oposisi dan Parlemen tidak ada, Gerakan Sufisme Al Sanusiyah yang dianut secara luas ditekan sedemikian rupa. Khadafi tak lain adalah Raja Libya dengan kekuasaan yang tidak ada pembatasnya.
Rasa haus kekuasaan juga membawa khadafi kepada petualangan gila dikancah internasional. Sebagai pengagum orotor ulung Jamal Abdul Naseer, Khadafi sangat terobsesi menjadi pemimpin besar dunia Arab. Dia berupaya membuat konfederasi dengan negara-negara Arab beberapa kali, namun selau gagal. Dia juga bermimpi memimpin dunia Islam dan Afrika dengan melakukan uji coba menyatukan negara-negara Sahara Afrika dan berpetualang untuk mendukung gerakan-gerakan subversif dan teror di berbagai negara.
Hal serupa juga terjadi pada ranah ekonomi. Menurut kredo sosialisme yang dia bentangkan, pihak yang mengurus roda-roda produksi adalah negara. Swasta hampir tidak melakukan kesempatan. Lain teori lain pula praktiknya. Khadafi, keluarga dan kroninya tidak hanya menjadi orang-orang yang kaya raya, namun juga perusahaan-perusahaan strategis milik negra tak ubahnya adalah milik pribadi.
Khadafi secara sadar atau tidak telah memproyeksikan diri sebagai sosok teramat agung yang tidak ada bandingannya di dunia. Konsep diri yang berlebihan itulah yang kemudian membebani dirinya untuk terus memaksa realitas sebagaimana proyeksi itu. Padahal, realitas sekarang sama sekali sudah berubah. Dia tidak lagi dihormati, bahkan oleh rakyatnya sendiri. Dia dihina dan dimaki. jarak antara proyeksi diri dan kenyataan terlalu berjauhan sehingga sikap dan tindakannya tidak bertumpu kepada kenyataan.
Detik-detik Terakhir Khadafi
Kolonel Muammar Khadafi, pemimpin Libia yang digulingkan, tewas dengan luka tembak di kepala dan kakinya. Sebuah video saat Khadafi terluka ditayangkan Al Jazeera. Khadafi dengan berlumuran darah di wajahnya terlihat masih hidup. Tubuhnya yang sudah lemah diseret sejumlah tentara.
Khadafi sempat memohon kepada tentara revolusioner agar tidak ditembak. "Jangan tembak. Jangan tembak!".
Khadafi yang terluka tampak bingung. Ia pun menanyakan ke tentara yang menawannya. "Apa yang sudah saya lakukan kepada kalian".
Cuplikan video itu juga memperlihatkan Khadafi yang didorong ke sebuah mobil. Dan seseorang menghantamkan sebuah pistol ke kepala Khadafi, Jumat (21/10).
Sementara itu, video yang lain menunjukkan tubuhnya yang berlumuran darah diseret melalui jalan-jalan kota kelahirannya, Sirte. Khadafi tampak bertelanjang dada.
Konfirmasi kematian Khadafi ini memicu puluhan ribu warga turun ke jalan untuk merayakannya. Tembakan perayaan terdengar di ibukota, Tripoli dan mobil-mobil membunyikan klaksonnya. Sejumlah warga yang berkumpul saling memeluk satu sama lain.
Seperti diketahui, pria yang memerintah Libia selama empat dekade ini ditangkap dari tempat persembunyiannya di selokan. Berbagai media massa internasional, Kamis (20/10), melaporkan Khadafi tewas tertembak saat pasukan pemberontak menyerang lokasi persembunyiannya di Sirte.
Kepala dan kakinya diberondong peluru oleh pasukan Dewan Transisi Nasional (NTC). Pada saat kejadian ia tengah berusaha mengamankan diri dari serangan udara pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).(Dailymail/MEL) [2]
Sempat Dipajang di Pendingin di Pusat Perbelanjaan
Tubuh diktator Libya, Muammar Khadafi terlihat berbaring di kasur di dalam freezer komersial di sebuah pusat perbelanjaan di Misrata, Libya, Jumat (21/10). Otoritas Libya kini dihadapkan pada tuntutan penyelidikan atas kematiannya, menyusul rekaman video yang memperlihatkan Muammar Khadafi ditangkap hidup-hidup. Ada dugaan, dia dieksekusi sesaat setelah penangkapannya.
Warga dalam antrean panjang berebut untuk mendapatkan kesempatan melihat tubuh Qaddafi, yang diletakkan di atas kasur di lantai sebuah freezer buah-buahan dan sayuran yang sengaja dikosongkan di pusat perbelanjaan setempat.[3]
Pria, wanita, dan anak-anak berfoto dengan latar belakang jenazah mantan pemimpinnya.
"Kami ingin melihat anjing," teriak beberapa dari mereka.
Jenazah pria 69 tahun itu dilucuti hingga pinggang. Dada dan lengannya bernoda darah kering. Ada luka bekas peluru di sisi dada, perut, dan kepala bagian kiri.
Dewan Transisi Nasional (NTC) yang berkuasa mengatakan akan mendeklarasikan kemerdekaan negara itu pada Sabtu. Pemerintah sementara akan berkuasa, dan pemilu akan disiapkan dalam waktu delapan bulan.
Pemakaman Jenazah Tidak Akan Ikuti Cara Islam
Pemerintahan interim Libya, Dewan Transisi Nasional, mengatakan pemakaman jenazah Kolonel Muammar Khadafi akan diundur selama beberapa hari untuk memberikan kesempatan kepada Pengadilan Kriminal Internasional melakukan penyelidikan di Misrata jika diperlukan. Demikian diberitakan CNN, Sabtu (22/10/2011).[4]
Sesuai cara Islam, jenazah harus dikebumikan dalam kurun waktu 24 jam. Sebelumnya, PBB dan dua lembaga hak asasi manusia meminta agar dilakukan sebuah investigasi mengenai detik-detik terakhir bagaimana pemimpin Libya Kolonel Muammar Khadafi meninggal. Keberadaan anak Khadafi bernama Saif al-Islam juga tak diketahui.
Pengadilan Kriminal Internasional menginginkan Saif karena dianggap melakukan kejahatan yang melanggar kemanusiaan. Pejuang Revolusioner mengatakan mereka akan segera menangkapnya dan kini sedang mengendus jejak keberadaannya.
Mutassim (Anak Khadafi) sebelum ditembak mati diberi rokok dan minum
Perbesar FotoTak berlebihan jika Komisi Tinggi PBB untuk Hak Azasi Manusia menyerukan penyelidikan atas meninggalnya pemimpin Libya, Muammar Khadafi. Sama seperti ayahnya, anak Khadafi bernama Mutassim juga ditangkap dalam keadaan hidup dan sehat sebelum dinyatakan tewas.
Dalam sebuah foto yang beredar luas di internet, dia duduk bersandar dinding. Anak kelima Khadafi ini mengenakan pakaian bernoda darah, tetapi tidak tampak terluka parah. Ia bahkan tampat sedang menikmati rokok yang terselip di jemari kirinya, dan sebotol air minum di tangan kirinya.
Namun, gambar yang diambil beberapa menit kemudian menunjukkan, dia tergeletak mati di tandu, ditembak di leher dan dadanya.
Luka terlihat di leher Moutassim dan pakaiannya berlumuran dengan darah.
Rangkaian foto ponsel menimbulkan pertanyaan mengganggu tentang kematian Mutassim pada hari Kamis.
Awalnya, para pejabat mengatakan pria 34 tahun itu tewas dalam baku tembak di Sirte. Namun, foto yang beredar menunjukkan hal berbeda. Ia memang ditangkap hidup-hidup, tapi peristiwa yang menyebabkan kematiannya masih belum jelas.
Mutassim adalah penasehat keamanan nasional ayahnya, meskipun ia pernah mendalangi kudeta yang gagal terhadap Gaddafi di masa mudanya.
Ia menikmati gaya hidup mewah di Tripoli, dan mantan pacarnya, Talita van Zon,menyatakan ia menghabiskan 1,3 juta pounsterling untuk membiayai gaya hidupnya tiap bulan.
Model glamour Belanda ini mengatakan ia terbang ke St Barts di Pulau Karibia setiap Natal dengan teman-temannya untuk bersantai bersama Mutassim. Ia juga mengundang penyanyi seperti Beyonce dan Mariah Carey untuk menyanyi di pesta-pestanya, di mana para tamu termasuk Jon Bon Jovi, Lindsay Lohan, dan rapper Jay-Z hadir.
Van Zon melarikan diri dari Libya dengan kapal kemanusiaan ke Malta pada Agustus setelah ia mengklaim tentara pemberontak telah mengancam untuk membakarnya hidup-hidup.
Referensi :
[1] Ibnu Burdah, Pemerhati Tim-Teng, UIN Sunan Kalijaga, Muamar Khadafi dan Angka 69, Radar Tasikmalaya, Sabtu, 22/10/11.Hal.21
[2] id.berita.yahoo.com/khadafi-sempat-memohon-agar-tidak-ditembak-html
[3] id.berita.yahoo.com/masya-allah-jenazah-qaddafi-sempat-dipajang-di-pendingin-html
[4] id.berita.yahoo.com/pemakaman-jenazah-khadafi-tak-akan-ikuti-cara-islam-html
[5] id.berita.yahoo.com/anak-qaddafi-diberi-rokok-dan-minum-sebelum-ditembak-html
No comments:
Post a Comment