Saturday, September 3, 2011

Account Profile Guidlines Menuai Kontroversi




Sudah lebih dari satu bulan Google+ rilis, 20 juta akun tercatat telah bergabung di jejaring sosial buatan Google ini. Jumlahnya pun semakin bertambah setiap harinya. Pertumbuhan Google+ ternyata menyebabkan sedikit permasalahan. Salah satunya yang menjadi kontroversi minggu ini adalah persoalan Account Profile Guidlines atau nama profile pada akun Google+.

Seperti yang pernah atau bahkan masih terjadi di Facebook ataupun Friendster, persoalan nama profil memang dianggap mengganggu para pengguna jejaring sosial. Sebagian menggunakan nama palsu atau menambahkan karakter atau nama yang tidak sesuai dengan nama asli mereka. mencegah hal tersebut terjadi, Google mengeluarkan kebijakan baru mengenai nama profil ini.

Google mengharuskan untuk Anda menggunakan nama lengkap pertama dan terakhir dalam satu bahasa. Jika Anda memang ingin menggunakan nama panggilan, Anda bisa meletakannya pada kolom Other Names Field.

Berencana untuk menambahkan karakter-karakter pada nama profile nama Anda di Google+ ? lupakan hal tersebut karena Google tidak mengizinkan untuk Anda mencantumkan karakter-karakter tidak biasa pada nama profil Anda.

Profil Anda juga harus mewakili satu individu, bukan kelompok. Penggunaan nama individu lain juga dilarang keras di Google+ . Hal ini secara langsung akan diverifikasi secara otomatis. Ingin merubah nama profil di Google+ ? Anda dapat melakukannya hanya sekali dalam satu bulan.

Jika terjadi pelanggaran, akan dilakukan suspend akun pada profil Anda. Anda tidak lagi dapat menggunakan fasilitas aktif seperti G+, Buzz, Reader, Picasa. Namun Anda masih dapat menggunakan layanan Gmail lainnya.

“Kami menyadari bahwa identitas Anda di Google+ adalah sangat penting. Dengan adanya kebijakan nama profil yang kami terapkan mungkin akan sedikit mengganggu. Namun hal ini dilakukan demi kenyamanan dan keamana bersama di Google+” demikian dikutip dari pernyataan Google di Google+.

Meski menuai kontroversi, Google akan tetap memberlakukan kebijakan ini demi alasan keamanan dan kenyamanan. Meskipun sebagian juga menilai bahwa kebijakan ini merupakan “abuse of power” dari Google terhadap para penggunanya. Kontroversi ini dapat dilihat di dunia Twitter dibawah hastag #nymwars


Sumber : bisnisonlinesnews.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment