Lynn menyatakan, pemerintah AS memiliki "ide bagus" mengenai siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. Di masa lalu, serangan seperti ini selalu dituduhkan pada China atau Rusia. Namun ketakutan Pentagon adalah, pencuri kali ini sebuah grup teroris yang memiliki kemampuan mencuri data.
Serangan yang berlangsung pada Maret 2011 ini dilansir dalam pidato Lynn mengenai strategi-maya baru, yang secara formal mendeklarasikan dunia maya sebagai matra tempur baru seperti halnya udara, darat dan laut. Pidato ini menyerukan pengembangan jaringan komputer yang lebih tangguh sehingga militer dapat beroperasi jika sistem penting ditembus atau diambil alih.
Seperti dilansir The Telegraph, Pentagon telah lama mengkhawatirkan kerawanan sistem komputer. Kekhawatiran ini berkembang karena militer menjadi lebih tergantung, tidak hanya pada komputernya sendiri, namun juga pada kontraktornya yang menyediakan bahan bakar dan listrik.
Penembusan sistem komputer Pentagon beberapa tahun belakangan ini mengkompromikan sistem Pentagon yang paling sensitif termasuk teknologi pengintaian dan sistem komunikasi satelit. Penetrasi ke dalam jaringan komputer menargetkan perangkat militer termasuk sistem pencari jejak misil.
Bulan lalu, Menteri Pertahanan Leon Panetta menyatakan, ada "kecenderungan kuat (serangan) Pearl Harbor" berikutnya adalah serangan-maya yang menghantam kekuatan utama AS, sistem keuangan dan pemerintahan. Jenderal Marinir James Cartwright, Wakil Kepala Angkatan Bersenjata Gabungan AS, menyatakan AS harusnya fokus lebih ofensif bukan defensif di dunia maya.
"Untuk Kementerian Pertahanan, jaringan komputer adalah benar-benar jaringan darah," katanya.
Awal tahun ini, Presiden Barack Obama telah meneken keputusan memerintahkan sejauh mana komandan militer bisa menggunakan serangan-maya dan operasi berbasis komputer lainnya untuk menyerang musuh. (eh)
Sumber : VIVAnews.com
No comments:
Post a Comment