Thursday, June 3, 2010

Untukmu Al-Aqsa


Tulisan ini hanyalah sebuah pengingat. Pengingat karena kita lupa. Kita lupa akan apa yang pernah disampaikan oleh Rasulullah. Lihatlah gambar di atas, kita tak lebih dari secuil makanan yang diperebutkan oleh binatang-binatang rakus yang sekarang bernama Amerika, Israel, Inggris, Prancis, dan negara2 penjajah lainnya.


Allah SWT telah mencabut rasa takut pada musuh2 kita dan menghilangkan keberanian pada diri kita. Kita tak lebih dari buih. Kita tak lebih butiran pasir. Kita tak lebih dari bayangan.

Peristiwa yg menimpa saudara kita hari ini di Palestina, Irak, Afganistan, Chechnya, Bosnia, Kashmir, hingga Moro, dan Pattani, akan terus berulang dan berulang bagai siklus air dalam mata pelajaran biologi. Ia akan kembali terjadi dan terjadi kembali, bahkan bisa jadi malam ini ia hanyalah mimpi buruk kita, akan tetapi ketika pagi menjelang ia menjelma nyata di depan halaman rumah kita, di balik tembok pagar sekolah kita, dan mengintai dari bubungan atap masjid kampung kita.

Oleh karena itu saatnya kita bangkit kawan, bangkit bersama Islam. Saatnya bersatu kawan, bersatu dalam Islam. Dan saatnya kita melawan, melawan segala penjajahan, melawan segala –isme di luar Islam. Karena kata seorang sahabat “seseorang yg dijajah sudah pasti melawan, jikalau tidak maka ia telah mati”.

Akhir kata, inilah persembahan kami “Untukmu Al Aqsa”.

Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu
Tanahku jauh, bila diukur kilometernya beribu-ribu
Tapi azan Masjidil Aqsha begitu merdu
Serasa terngiang-ngiang di telingaku

(Taufik Ismail “Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu” dalam MAJOI)

No comments:

Post a Comment