Ada hadits Rasululloh SAW: نَوْمَةُ الصُّبْحِ تُوْرِثُ الفَقْرِ
Artinya: “Tidur di waktu pagi itu mewariskan kemiskinan.”
Waktu pagi adalah waktu memulai aktivitas. Ada orang yang mengatakan: “Bila seseorang tidur pagi, rezekinya dipatuk ayam.” Mungkin, itulah makna hadits tersebut.
Di samping itu, kalau tidur di pagi hari (yakni setelah sholat Shubuh sebelum terbitnya matahari), kita tidak akan mendapatkan keberkatan dari do'a Rasulullah SAW:
Artinya: “Ya Allah, berilah keberkatan kepada umatku di waktu pagi mereka.”
Jadi, waktu pagi merupakan waktu yang dido'akan oleh Rasululloh SAW, waktu yang diberi keberkatan oleh Allah Ta’ala.
Sekarang, kalau kita menjalankan aktivitas pada waktu yang didoakan oleh Rasululloh SAW, waktu yang diberi keberkatan oleh Allah Ta’ala, jelas terkandung makna yang lain. Ini karena dari kata al-Barakah sendiri, arti bahasanya adalah ziyadatul khair (menambah kebaikan). Jadi yang seharusnya sekian, tetapi karena mendapat barakah dari Allah Ta’ala, maka akan menjadi berlipat ganda.
Demikian petikan dari buku Rahasia Keutamaan Sholat Shubuh oleh Syeikh Muhammad Nuruddin Marbu al-Banjari al-Makki حفظه الله.
Di dalam kitab Risalah Mu’awanah, al-Imam al-Habib ‘Abdullah bin ‘Alwi bin Muhammad al-Haddad R.A juga ada menyebut: "Berwaspadalah, jangan engkau tidur setelah sholat Shubuh, karena sesungguhnya, hanya menghalang rezeki"
Menurut para salaf ; "Tidur setelah selesai solat subuh hingga matahari terbit adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang soleh. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rezeki dan datangnya barokah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah)
Saudaraku, ingatlah bahwa orang-orang soleh terdahulu sangat membenci tidur pagi. Kita dapat melihat ini dari penuturan Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah mengatakan; “Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan."
Menurut Ibnul Qayyim lagi : "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (Miftah Daris Sa'adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di petang harinya dia juga akan malas-malasan pula.
Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan.
Waktu tidur yang paling bermanfaat yaitu :
Wallahua'lam
Artinya: “Tidur di waktu pagi itu mewariskan kemiskinan.”
Waktu pagi adalah waktu memulai aktivitas. Ada orang yang mengatakan: “Bila seseorang tidur pagi, rezekinya dipatuk ayam.” Mungkin, itulah makna hadits tersebut.
Di samping itu, kalau tidur di pagi hari (yakni setelah sholat Shubuh sebelum terbitnya matahari), kita tidak akan mendapatkan keberkatan dari do'a Rasulullah SAW:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهِمْ
Artinya: “Ya Allah, berilah keberkatan kepada umatku di waktu pagi mereka.”
Jadi, waktu pagi merupakan waktu yang dido'akan oleh Rasululloh SAW, waktu yang diberi keberkatan oleh Allah Ta’ala.
Sekarang, kalau kita menjalankan aktivitas pada waktu yang didoakan oleh Rasululloh SAW, waktu yang diberi keberkatan oleh Allah Ta’ala, jelas terkandung makna yang lain. Ini karena dari kata al-Barakah sendiri, arti bahasanya adalah ziyadatul khair (menambah kebaikan). Jadi yang seharusnya sekian, tetapi karena mendapat barakah dari Allah Ta’ala, maka akan menjadi berlipat ganda.
Demikian petikan dari buku Rahasia Keutamaan Sholat Shubuh oleh Syeikh Muhammad Nuruddin Marbu al-Banjari al-Makki حفظه الله.
Di dalam kitab Risalah Mu’awanah, al-Imam al-Habib ‘Abdullah bin ‘Alwi bin Muhammad al-Haddad R.A juga ada menyebut: "Berwaspadalah, jangan engkau tidur setelah sholat Shubuh, karena sesungguhnya, hanya menghalang rezeki"
Menurut para salaf ; "Tidur setelah selesai solat subuh hingga matahari terbit adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang soleh. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rezeki dan datangnya barokah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah)
Saudaraku, ingatlah bahwa orang-orang soleh terdahulu sangat membenci tidur pagi. Kita dapat melihat ini dari penuturan Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah mengatakan; “Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan."
Menurut Ibnul Qayyim lagi : "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (Miftah Daris Sa'adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di petang harinya dia juga akan malas-malasan pula.
Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan.
Waktu tidur yang paling bermanfaat yaitu :
- Tidur ketika perlu tidur.
- Tidur di awal malam – ini lebih manfaat daripada tidur lewat malam
- Tidur di pertengahan siang –ini lebih bermanfaat daripada tidur di waktu pagi dan petang. Apatah lagi pada waktu pagi dan petang sangat kurang manfaatnya bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, lebih-lebih lagi tidur di waktu Asar dan awal pagi kecuali jika memang tidak tidur semalaman.
Wallahua'lam
No comments:
Post a Comment