Saturday, January 23, 2010

Kesederhanaan dari Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad

Kesederhanaan, siapapun tahu, adalah satu dari sekian sifat-sifat yang dianggap terpuji secara universal. Salah satu tokoh besar dunia saat ini yang layak diapresiasi sikap kesahajaannya adalah Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. (Tokoh Idolaku)

Kesederhanaan dan efesiensi adalah cirinya. Cerminan sikap tawadhu' sebagai pengemban amanah kepemimpinan. Sosok langka di antara pemimpin bangsa-bangsa, bahkan di dunia Islam.

Televisi Fox Amerika pernah bertanya pada Presiden Iran Ahmadinejad : ”Saat anda bercermin di pagi hari, apa yang anda katakan pada diri anda?” Ahmadinejad menjawab, ”Saya melihat seseorang di cermin dan berkata padanya , ”Ingatlah, anda tidak lebih dari seorang pelayan kecil. Di depanmu hari ini ada tanggungjawab besar dan itu adalah melayani bangsa Iran”.

Itulah kalimat pembuka penyiar TV memperkenalkan seorang Ahmadinejad. Ahmadinejad, Presiden Iran yang mencengangkan banyak orang ketika menyumbangkan karpet Istana Presiden (berkualitas tinggi tentunya) ke sebuah masjid di Teheran. Ia lalu mengganti karpet istana dengan karpet murah.

Para wartawan mewawancarainya di kantor kepresidenan yang sederhana

Mantan walikota Teheran itu menutup ruangan kedatangan tamu VIP karena dinilai terlalu besar. Ia lalu meminta sekretariat istana mengganti dengan ruangan sederhana dan mengisi dengan kursi kayu. Sekali lagi fakta yang mengesankan…!

Tempat ruang menerima tamu yang sederhana

Dalam beberapa kesempatan Presiden juga bergabung dengan petugas kebersihan kota untuk membersihkan jalan di sekitar rumah dan istana Presiden.

Dibawah kepemimpinan Ahmadinejad, setiap menteri yang diangkat selalu menandatangani perjanjian dengan banyak ketentuan, terutama yang ditekankan adalah agar setiap menteri tetap hidup sederhana. Seluruh rekening pribadi dan keluarganya akan diawasi dan kelak jika masa tugasnya berakhir sang menteri harus menyerahkan jabatannya dengan kewibawaan. Caranya adalah agar dirinya dan keluarganya tidak memanfaatkan keuntungan sepeser pun dari jabatannya.

Ahmadijed juga mengumumkan bahwa kemewahan terbesar dirinya adalah mobil Peogeot 504 buatan tahun 1977 dan sebuah rumah kecil warisan ayahnya 40 tahun lalu yang terletak di salah satu daerah miskin di Teheran. Rekening tabungannya nol dan penghasilan yang diterima hanyalah gaji sebagai dosen sebesar kurang dari Rp 2.500.000,-. (U$ 250)

Asal tahu saja Presiden tetap tinggal di rumahnya. Satu-satunya rumah miliknya, salah satu presiden Negara terpenting di dunia secara strategi, ekonomi, politik dan tentunya minyak dan pertahanannya.

Dan sampai saat ini (masa kepemimpinannya 2x di Iran) ia masih tinggal di rumah pribadinya dan masih tidur di lantai tanpa kasur sebagaimana ia tidur ketika ia masih dalam keadaan susah dahulu. Walau ia telah menjadi presiden, ia tidak membeli perabotan mahal dan kasur mahal untuk dirinya dan keluarga. Sebagaimana yang pernah ia katakan, ia tidak akan pernah tidur dikasur sampai tidak ada satupun rakyat Iran yang tidur di lantai.

Ahmadinejad tidur di ruang tamu selepas dijaga pengawal kepresidenan seharian kemanapun ia pergi.

Ahmadinejad bahkan tidak mengambil gajinya sebagai presiden (yang merupakan haknya). Alasannya seluruh kekayaan adalah milik Negara dan ia hanya bertugas menjaganya.

Hal lain yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa setiap hari. Isinya adalah bekal sarapan, beberapa potong roti sandwinch dengan minyak zaitun dan keju. Ahmadinejad menyantap dengan nikmat makanan buatan isteri tersebut. Di sisi lain ia menghentikan semua makanan istimewa yang biasa disediakan untuk presiden. bahkan dia hanya makan setiap paginya hanya roti dan nasi putih. dia pernah berkata " biarlah dia makan seadanya asalkan rakyatnya makan yg enak, biarlah dia yg kelaparan daripada rakyatnya yg kelaparan "

Presiden sedang menikmati makanan sehari-hari; roti keju tradisional Iran dari sang istri.
(coba lht Beliau tidak makan di ruang makan melainkan duduk dengan sila)

Ahmadinejad juga mengalihkan pesawat kepresidenan menjadi pesawat angkutan barang (cargo) dengan alasan untuk menghemat pengeluaran Negara. Presiden juga memilih terbang dengan pesawat biasa di kelas ekonomi.

Ahmadinejad selalu melakukan rapat dengan para menteri kabinetnya untuk memantau semua aktivitas. Semua menteri bisa masuk ke ruangannya tanpa harus izin. Ia juga menghapus semua acara seremonial seperti red carpet, foto-foto dan iklan pribadi ketika jika mengunjungi Negara lain.

Jikalau harus menginap di hotel ia selalu memastikan untuk tidak tidur dengan ruangan dan tempat tidur mewah. Alasannya ia tidak tidur di tempat tidur tetapi tidur di lantai beralaskan matras sederhana dan sepotong selimut.

Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka. tdk seperti pemimpin lain yg jika sholat berjamaah HARUS sholat di barisan paling depan. Kalau dapat belakang sedikit, berarti tidak menghormatinya.

Saat shalat berjamaah di masjid Presiden tidak duduk di shaf pertama.

dan ia tidak segan-segan mendirikan sholat di tepi jalan sekalipun jika di dalam perjalanan kenegaraannya ia tidak menemukan masjid atau mushola untuk sholat.



Foto ini dibuat oleh adiknya dan diterbitkan harian Wifaq yang sehari kemudian menyebar di majalah dan Koran seluruh dunia terutama Amerika Serikat.

Dan ketika putra beliau menikah, ia melaksanakannya dengan sangat sederhana, layaknya pesta yang diadakan para kaum buruh disana, yaitu makanan pestanya hanya dari roti tradisional di Iran dan buah-buahan.


pesta yang sangat sederhana

bersama sang putra yang menikah

Subhanallah...

Apakah semua tindakan dan kelakuan presiden menimbulkan rasa tidak hormat?
Bagaimana dengan Para Pejabat di negara kita?

Sumber ini pertamax sep dapatkan dari Majalah Khalifah Edisi 18 / Januari 2010 setelah itu tambahan dari berbagai web.
-----
Posting ini di tulis juga di Notes FBku pd Thursday, January 14, 2010 at 2:24pm

No comments:

Post a Comment