Friday, December 18, 2009

Ex-Illuminati, Wawancara Bag. 16: Pria Bersenjata yang Sendirian

By Svali with interviewer HJ Springer, Chief Editor CentrExNews.com
Copyright © 2000 CentrExNews.com. All rights reserved.


Archive Svali at CentrExNews.com
8 Mei 2001


[Catatan Editor] Peringatan: bagian ini mengandung beberapa deskripsi grafis mengenai training pembunuhan dan penyiksaan brutal yang dilakukan terhadap anak-anak oleh Illuminati. Svali telah meminta saya mengedit bagian tersebut, tapi saya memutuskan untuk membiarkan detail deskripsinya tetap utuh.


Q: Svali, saat Anda mendengar berita-berita mengenai seseorang yang disebut ‘pria bersenjata yang sendirian’, sangat tolol, seperti Timothy McVeigh, Lee Harvey Oswald, Sirhan Sirhan, John Hinkley (Reagan assassin), Eric Harris & Dylan Klebold (Columbine High School) – dan saya yakin Anda dapat memberi kami lebih banyak contoh – bagaimana perasaan Anda mengenai hal ini? Banyak dari pembunuh ini yang memiliki link kepada militer, baik langsung maupun melalui keluarga mereka, dan dirumorkan menjadi budak mindcontrol, McVeigh bahkan diduga ditanami sebuah chip.
Apa pendapat Anda dalam hal ini, apakah mungkin orang-orang ini merupakan budak mindcontrol dan bisakah Anda memberikan penjelasan seberapa mudah (atau sulit) untuk menciptakan budak mindcontrol yang sempurna dan bagaimana mereka dilatih dan dikendalikan? Apa tanda-tanda atau petunjuk yang dapat menunjukkan bahwa tindak kriminal ini mungkin saja merupakan mindcontrol?

Svali: Saya sangat yakin bahwa orang-orang ini adalah pihak yang dimiliki MK-ULTRA atau mendapat training militer/pembunuhan yang menjadi “jahat”. Nyatanya, saya TAHU beberapa dari orang-orang tersebut memang demikian, jika Anda membaca kasus ini, selalu terdapat ucapan Nazi atau aksesoris mistik di rumahnya (tanpa mereka tutup-tutupi); website dengan simbolisme Nazi dan mistik (seperti dalam penembakan Colorado beberapa tahun lalu di sebuah SMU) atau simbol lain yang menunjukkan sejumlah keterlibatan mereka dalam pemujaan atau mistik.


Mengapa saya berpikir mereka mendapat training ini? Pertama, karena tak hanya satu orang yang membawa senjata pada satu hari dan belajar menembak (dan mengenai target mereka). Di mana mereka belajar untuk mengarahkan dan menembak? Di mana mereka melatih menembak sasaran, dan meningkatkan akurasi mereka yang mematikan dalam banyak kasus?

Ketika saya menjadi trainer di Illuminati, ada satu komando yang dipelajari setiap trainer saat pertama kali bekerja dengan subjek mereka (dan training pembunuhan adalah perintah untuk SEMUA anak-anak, saya mengalaminya dan saya tidak tahu anak mana di Illuminati yang belum mendapatkan training tersebut). Komando? Komando “penghentian”. Ini adalah komando PERTAMA yang harus dilaksanakan dan ditempuh, hal ini menyebabkan anak-anak atau remaja terpaku di tempatnya.

Mengapa trainer pertama kali harus mengajarkan kode ini? Karena resiko nyata yaitu kemungkinan seseorang untuk mencoba membunuh mereka, dan kode penghentian tersebut dapat menghindarkannya dari hal ini. Mereka adalah orang-orang yang disesatkan dengan cara yang mengerikan sejak masa kecil. Mereka adalah orang-orang yang diajarkan, sejak usia 5 tahun, untuk menembak, pertama dengan senapan angin dan BB Rifle, kemudian senjata sungguhan, dan mempraktikkan penggunaan peralatan VR (Virtual Reality).
Mereka adalah orang-orang yang diajari, sejak masa kecil, untuk membunuh -dengan dingin dan tanpa perasaan- berdasarkan komando. Mereka adalah orang-orang yang diperintahkan untuk menembak saudara mereka, baik perempuan maupun laki-laki, selama latihan VR, dan mereka yakin, di bawah keadaan terhipnotis, bahwa ini adalah nyata, dalam rangka menguji “kepatuhan” mereka. (Mereka benar-benar melakukan hal mengerikan ini terhadap putra saya, lalu anak saya menangis dan, seperti yang dia katakan, merasa cemas mengenai hari esoknya, dan hampir mati karena shock melihat saudara perempuannya masih hidup dan baik-baik saja. Itu adalah SATU-SATUNYA alasan bagi anak saya bahwa VR hanyalah sebuah latihan dan TIDAK nyata).

Mereka adalah orang-orang dengan kemarahan tanpa akhir -terhadap penyiksa dan yang menyesatkan mereka- atas penyiksaan, penyimpangan, dan pemerkosaan yang mereka alami seumur hidup, dan dianjurkan untuk “menggunakan kemarahan mereka” tersebut untuk membuat mereka menjadi penembak yang lebih hebat. Mereka adalah orang-orang yang diajarkan bahwa mengeliminasi “musuh” dan manusia lemah akan membawa mereka kepada keagungan dan termasuk membantu “keluarga”. Kini, jika anak-anak, remaja, dan orang dewasa tersebut sendirian dan disiksa sepanjang hari, kemarahan yang besar akan lahir. Orang-orang ini akan sulit untuk dikendalikan.

Pada malam hari, saya tahu ada beberapa trainer (yang lemah atau sangat tertekan) yang dibunuh oleh orang-orang yang bekerja dengan mereka. Ini dianggap sebagai “resiko pekerjaan”. Saya selalu berhati-hati. Semua trainer tahu bahwa pada malam hari orang-orang mungkin akan menjadi tak terkendali, itu selalu terjadi. Orang-orang akan dihukum jika menjadi seperti itu, dikunci selama berhari-hari, disiksa, untuk mengajari mereka bahwa itu tidak baik. Jika seseorang menjadi sangat goyah, mereka akan dipertimbangkan untuk “dihabisi” dan dieliminasi. Atau dikirim ke sumah sakit negara, di mana tak akan ada seorang pun yang mempercayai “fantasi paranoid” mereka -bahwa mereka diajarkan untuk membunuh orang lain-.

Jika trainer brutal dan pengontrol mendapatkan masalah dalam mengendalikan orang-orang dan terjadi pembunuhan, maka bukankah adakalanya mereka akan kehilangan kendali? Ini terjadi, tapi cukup tertutupi (tebak seberapa cepat FBI mencabut website-website yang memberatkan, atau aksesori mistik atau barang lainnya yang menghubungkan seseorang dengan kelompok mistik terorganisasi?).

Mereka tidak menjadi pembunuh secara tiba-tiba. Ini membutuhkan proses belajar dalam mengatasi rasa takut ketika membunuh manusia lain, sebuah proses yang dimulai sejak masa kanak-kanak oleh Illuminati. Anda harus MEMAKSA anak-anak untuk membunuh.

Beginilah hal tersebut terjadi (saya juga mengalaminya)
[1] Saat anak-anak berusia 2 tahun, tempatkan mereka dalam sebuah kurungan logam yang dipasangi elektroda. Kejutkan anak-anak dengan berat.
[2] Keluarkan anak-anak, dan letakkan seekor anak kucing di tangan mereka. Katakan pada anak-anak untuk memeras leher kucing tersebut. Anak-anak akan menangis dan menolak.
[3] Letakkan anak-anak ke dalam kurungan, dan kejutkan mereka hingga linglung dan tak mampu lagi berteriak.
[4] Keluarkan anak-anak, dan katakan lagi pada mereka untuk memeras leher kucing tadi. Kali ini anak-anak akan menggigil, menangis, tapi melakukannya, takut akan penyiksaan. Kemudian anak-anak akan pergi ke sudut lalu muntah, sedangkan orang-orang dewasa akan memuji-muji mereka karena telah “melakukan pekerjaan yang baik”.

Ini adalah langkah pertama. Hewan yang diberikan terus berganti ke yang lebih besar, seiring semakin dewasanya anak-anak. Mereka kadang-kadang akan dipaksa membunuh seorang bayi, baik dalam keadaan “set up” atau VR, maupun ketika dalam dunia nyata. Mereka akan diajari, pada usia 9 tahun, untuk bersama-sama memegang senjata, mengarahkan, dan menembakkannya menuju sasaran berdasarkan komando. Kemudian mereka akan mempraktikkannya terhadap boneka peraga. Kemudian terhadap hewan. Kemudian terhadap “orang-orang yang disediakan dihabisi” atau dalam VR. Mereka akan dipuji-puji jika melakukannya dengan baik, dan akan disiksa jika tidak mematuhinya.

Semakin dewasa anak-anak atau remaja, maka semakin meningkat pula training yang dilalui. Pada usia 15 tahun, sebagian besar anak-anak juga akan dipaksa untuk melakukan pertempuran satu lawan satu di hadapan penonton (orang-orang level atas yang datang untuk menonton “pertandingan” banyak yang berpenampilan seperti gladiator di zaman kuno). Pertandingan ini jarang berakhir dengan kematian, biasanya berakhir hingga salah satu pihak terjatuh. Mereka menggunakan semua jenis senjata yang dapat dipakai, dan bertarung demi hidup mereka. Jika seorang anak mengalami kekalahan, maka akan dihukum berat oleh trainernya, yang merasa kehilangan “muka”. Jika menang, mereka kembali dipuji-puji sebagai manusia “kuat” dan terampil menggunakan senjata. Pada usia 21 tahun, mereka menjadi mesin petarung/pembunuh yang terlatih dengan kode-kode komando untuk membunuh dan mereka telah diuji berkali-kali untuk menjamin bahwa mereka AKAN mematuhi komando. Beginilah cara anak-anak Illuminati Jerman dididik, saya mengalaminya sendiri.

Q: Svali, di awal kau mengatakan bahwa program ‘penghentian’ merupakan salah satu program pertama yang dipasangkan kepada anak-anak. Tepatnya terdiri dari apa sajakah program tersebut? Apakah itu hanya kode, atau sebuah proses yang lebih rumit?

Svali: Secara normal, program “penghentian” adalah sebuah kode yang membekukan anak-anak atau orang dewasa di tempat mereka. Ini adalah kombinasi angka, seperti “354″ (bukan yang sungguhan, hanya sebuah contoh), atau kombinasi angka dan kata Jerman.

Semua anak-anak akan mencoba untuk menyakiti balik trainer mereka, itu SELALU terjadi, pada usia yang sangat muda. Mereka yang mencoba melakukan perbuatan ini (biasanya seorang pelindung) akan dihukum berat, disertai pengurungan dan isolasi, atau dipukuli, atau ditekan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, untuk mengajari mereka agar tidak mencoba menyakiti trainer.

Komando “penghentian” kemudian akan dilakukan di bawah keadaan terhipnotis, sambil dibius, setelah mengalami trauma yang ekstrim. Saat kode komando muncul, orang-orang diperintahkan untuk keluar secara SPONTAN agar mendengarkannya dengan baik, dan membekukan tubuh tanpa pergerakan sama sekali; orang-orang diberitahu bahwa jika mereka gagal melakukan ini, akan ada lebih banyak lagi sesi penyiksaan yang dijalankan -sebagai hukuman-. Ini dikatakan berulang kali.

Sumber : unseenhands.wordpress.com/2008/11/22/ex-illuminati-wawancara-bag-16-pria-bersenjata-yang-sendirian/


Original Source :
CentrExNews.com -> part 16: Pria Bersenjata yang Sendirian

No comments:

Post a Comment